TNI Latih Linmas Jadi Penjaga Desa yang Tegas dan Humanis

Trenggalek, Barometer99.com – Komitmen TNI–Polri dalam memperkuat keamanan berbasis desa kembali terlihat di Kecamatan Suruh, Kabupaten Trenggalek. Posramil 0806/Suruh melalui pendekatan teritorial yang humanis menggelar pembinaan intensif bagi Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) Desa Gamping, Selasa (14/10/2025). Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Bati Tuud Posramil 0806/Suruh, Serma Mustofa, sebagai bentuk penguatan kesiapsiagaan desa.

Sejak awal pelatihan, Serma Mustofa menegaskan bahwa Linmas tidak boleh dipandang sekadar pelengkap pemerintahan desa. Menurutnya, Satlinmas adalah garda terdepan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat ketika terjadi gangguan keamanan, bencana, hingga konflik sosial. “Peran Linmas sangat krusial. Mereka wajib memahami tugas, bersikap tegas, namun tetap menenangkan warga,” ujarnya.

Di halaman Balai Desa Gamping, pembinaan dilanjutkan dengan pelatihan baris-berbaris (PBB). Suara aba-aba menggema, membentuk barisan disiplin yang menjadi dasar karakter Linmas. Bagi Serma Mustofa, latihan PBB bukan sekadar soal fisik, tetapi pembentukan mental: tangguh, sigap, dan tetap humanis dalam bertindak.

BACA JUGA :  Babinsa Koramil 1802-06/Klamono Karya Bakti Bangun Talud

Kepala Desa Gamping, Puguh Arbiyantoro, menyampaikan apresiasi atas keterlibatan TNI dalam pembinaan tersebut. Ia menyebut Linmas kerap dipandang sebelah mata, padahal mereka menjadi benteng pertama dalam menjaga jalannya kegiatan desa. “Pembinaan seperti ini sangat kami perlukan. Linmas adalah benteng sosial desa, bukan hanya penjaga ronda,” ungkapnya.

Menariknya, kegiatan ini juga menjadi ruang dialog terbuka. Serma Mustofa mendengarkan berbagai kendala yang dihadapi Linmas, seperti konflik antarwarga, pengamanan acara adat, hingga kesiapan saat pemilu. “Kami datang bukan membawa perintah, tapi membawa penguatan,” tegasnya, menandakan pola kemanunggalan TNI–rakyat.

BACA JUGA :  Wapres Harapkan Peran Nyata ISMI Dalam Upaya Pemulihan Ekonomi Nasional

Seiring pelatihan berlanjut, terlihat perubahan signifikan. Anggota Linmas yang semula canggung kini mulai mantap melangkah mengikuti instruksi. Meski peluh bercucuran, antusiasme mereka tetap tinggi. “Latihan ini membuka pemahaman kami, bukan hanya disiplin, tapi tanggung jawab melindungi warga,” ujar salah satu peserta.

Di tengah dinamika sosial dan politik yang semakin kompleks, pembinaan ini dinilai strategis. Linmas yang terlatih tidak hanya mengatur jalannya acara, tetapi mampu menjadi penengah konflik dan penjaga ketenangan psikologis warga. TNI–Polri menyadari, benteng keamanan nasional diawali dari kesiapan desa.

BACA JUGA :  Walau Hari Libur, Kapolsek Sebangki Tetap Berikan Himbauan di Gereja Oktavianus

Pemerintah Desa Gamping berencana menjadikan hasil pelatihan ini sebagai standar baru kaderisasi Linmas. “Kami ingin Linmas hadir tanpa menakuti, menjaga tanpa mendominasi,” kata Kepala Desa Puguh Arbiyantoro, menegaskan arah pembinaan berkelanjutan.

Kegiatan Posramil 0806/Suruh ini menjadi bukti bahwa pengabdian TNI tidak semata melalui operasi militer, tetapi melalui kedekatan sosial di akar masyarakat. Penguatan desa berarti memperkuat fondasi negara.

Hari itu, di halaman Balai Desa Gamping, benih ketahanan kembali ditanam, tidak dengan teriakan komando, melainkan dengan ketulusan membina. Sederhana, senyap, namun menyala demi Indonesia yang aman hingga pelosok desa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *