Polsek Meranti Panen Raya Jagung di Lahan Demplot

Kalbar, Barometer99.com – Pada hari Sabtu tanggal 27 September 2025 Pukul 10.00 Wib beralamat di Dsn. Sungai Muntik Ds. Kelampai Setolo Kec. Meranti Kab. Landak telah dilaksanakan kegiatan Panen Raya Jagung di Lahan Demplot Polsek Meranti. Hadir dalam kegiatan panen raya diantaranya Kapolsek Meranti Ipda Uwes, S.H, Camat Meranti Elly Cornelia, S.H, Kepala BP2 Kec. Meranti Rudi Petrus S.P, PPL Desa Kelampai Setolo Sdra. Yan Yanuar, S.P, Sekdes Kelampai Setolo Sdra. Reperdi, Kadus Sungai Muntik Sdra. Rinto, Bintara Penggerak Ketahanan Pangan Polsek Meranti, Pemilik lahan Sdra. Ranuni dan Sdra. Anton, Masyarakat Sekitar yang memanen berjumlah 10 Orang.

BACA JUGA :  Tinjau Pasar Sehat Sabilulungan Soreang, Kapolri Pastikan Ketersediaan Minyak Curah Dan Sembako Jelang Ramadhan Tercukupi

Rangkaian kegiatannya adalah Kapolsek Meranti berserta para undangan serta bintara pengerak tiba di lahan demplot jagung, Kata sambutan Kapolsek Meranti, Kegiatan Panen Jagung, Pemisahan bonggol jagung, dilanjutkan pengangkatan buah. Kegiatan Panen Raya Demplot jagung masih berlangsung, dan diperkirakan akan berjalan selama 2 hari, kegiatan berlangsung dengan situasi kondusif dan terkendali. Adapun jagung yang dipanen merupakan penanaman jagung tanggal 27 Mei 2025. Hasil penen jagung yang di panen seluas ± 1 Ha, di perkirakan kurang lebih 5 Ton atau 5.000 Kg.

Kegiatan panen Raya jagung merupakan bentuk sinergi antara aparat Kepolisian, Dinas Pertanian dan ketahanan pangan, Hasil kurang maksimal disebabkan pada saat umur tanam 3 Minggu diserang hama ulat dan cuaca extrim panas kemudian setelah umur 45 hari diserang hama ulat lagi,pada saat berbuah diserang hama tikus dan tupai. Diperkirakan Panen Raya jagung ini diharapkan menjadi inspirasi bagi petani dan masyarakat lainnya untuk memanfaatkan lahan kosong dan mendukung program ketahanan pangan dari Pemerintah. Mengingat lahan tumpang sari kemungkinan setelah panen raya lokasi beralih pungsi menjadi lahan tanaman lainnya seperti padi,sawit dll. Petani masih belum mampu utk menjadi petani mandiri masih bersifat ketergantungan.

BACA JUGA :  Polresta Mataram Salurkan Bantuan Tunai Untuk Dua Ribu PKL, Warung Dan Nelayan

Utk penanaman harus mengikuti pola tanam masyarakat setempat tdk bisa memaksa utk mengikuti jadwal yg ditentukan mengingat petani masih bersifat petani musiman/ Petani palawija. Dalam mendukung ketahahan pangan perlu dukungan sarana prasarana seperti handtraktor mini, JUT dan alat mesin pertanian lainnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *