Hilang Jaringan Internet, DPRD Buru Sebut Telkom Ada Konspirasi Oligarki

Barometer99.com – Kritik pedas datang dari Anggota DPRD Kabupaten Buru Muhammad Rum Soplestuny saat rapat komisi bersama pimpinan OPD dan Pimpinan vertikal. Senin 8/9/2025

Dalam rapat tersebut, Soplestuny menyebutkan hilangnya jaringan di dua Kabupaten, Buru dan Buru Selatan dikarenakan ada konspirasi oligarki yang sengaja dimainkan oleh pihak Telkom.

Menurutnya Telkom memiliki kepentingan besar sehingga menyebabkan kerugian besar ditengah masyarakat Buru dan Buru Selatan, akhirnya masyarakat dengan terpaksa harus mengunakan prodak Starlink sebagai pengganti layanan internet.

BACA JUGA :  UPACARA PENUTUPAN LATPRAGAS DAN TRADISI PEMBARETAN SATGAS GARBHA FPU 4 MINUSCA

Soplestuny menyebut masalah putus jaringan dibawa laut sudah terjadi empat kali ditambah dengan bulan Agustus hingga September 2025 dengan waktu yang belum terlalu lama.

Soplestuny dengan tegas meminta agar DPRD segerah mengeluarkan rekomendasi pencopotan terhadap pimpinan telkom maupun Telkomsel dari pusat hingga ke daerah atas pelayanan publik yang tidak membaik.

Sementara itu menurut pihak Telkom hilangnya jaringan dapat disebabkan karena gempa atau terkena jangkar kapal. Namun penjelasan itu tidak rasional, dibantah oleh 25 anggota DPRD sebab penjelasan yang dijelaskan tidak berdasarkan fakta dari masalah yang terjadi.

BACA JUGA :  Remaja di Dompu Tewas Usia Minum Racun Serangga 

Dikesempatan yang sama Irvan Papalia Anggota DPRD Fraksi PKS dengan tegas meminta kepada pihak Telkom untuk dilakukan penambahan Starlink ke seluruh 82 desa yang ada di Kabupaten Buru, sebab dampak kerugian bukan hanya saja dirasakan oleh masyarakat desa Namlea.

Jika pelayanan internet tidak maksimal keseluruhan desa, Papalia pastikan DPRD akan melakukan boikot terhadap prodak Telkomsel.

BACA JUGA :  Demi Masa Depan Anak-anak Papua, Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 711/Rks Lakukan Ini

Untuk itu DPRD meminta agar dinas
Infokom dapat bekerja proaktif dalam menyampaikan informasi tentang pelayanan publik.

Pemerintah daerah diminta harus mengambil langkah untuk mengaktifkan provider lain di Kabupaten Buru, baik Indosat, XL, dan lainnya.

Sementara itu Pihak Telkom menyebutkan jika kapal laut yang digunakan untuk perbaikan SKKL saat ini masih berada di Irian// dan akan berlanjut perbaikan di laut wilayah Maluku.

Mereka juga memastikan, jaringan telkomsel akan normal pada awal Oktober 2025 mendatang.(SM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *