Palembang, Barometer99.com – “Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sangat amat membantu dan dapat diandalkan untuk berobat,” ujar Nooria Tanti Hermawati (53), salah satu warga kecamatan Sukarami yang rutin menjalani pengobatan menggunakan JKN.
Tahun 2019 menjadi titik awal ketika Nooria harus menjalani operasi FAM (Fibroadenoma Mammae), sebuah prosedur bedah untuk mengangkat benjolan jinak pada payudara. Saat itu, rasa khawatir menyelimuti dirinya dan keluarga. Namun, ia merasa lebih ringan karena semua biaya operasi dapat ditanggung melalui JKN.
“Kalau tidak ada JKN, mungkin saya akan bingung mencari biaya. Operasi itu tidak murah, tapi berkat JKN saya bisa fokus pada penyembuhan,” tuturnya.
Setelah melewati operasi pertama, kesehatannya kembali diuji. Pada April 2023, dokter mendiagnosis dirinya mengalami hipertiroid. Selama satu tahun penuh, dari April 2023 hingga April 2024, ia rutin menjalani perawatan jalan.
Rutinitas kontrol bulanan ini tentu tidak mudah. Rumah sakit selalu dipenuhi pasien, antrean panjang menjadi pemandangan sehari-hari. Namun, kemajuan teknologi memberi kemudahan tersendiri. Dengan memanfaatkan Aplikasi Mobile JKN, Nooria dapat mengambil antrean secara online.
“Saya tidak perlu menunggu lama lagi di rumah sakit atau klinik. Cukup daftar lewat ponsel, nanti datang sesuai jadwal. Lebih praktis dan tidak melelahkan,” katanya dengan nada lega.
Perjalanan kesehatan Nooria kembali diuji pada pertengahan 2025. Dokter menyatakan ia harus menjalani operasi tumor buli (kandung kemih) pada 1 Juli 2025. Mendengar kata operasi untuk kedua kalinya tentu membuatnya kembali merasa cemas. Namun, pengalaman sebelumnya membuat ia lebih siap.
Ia percaya, dengan dukungan keluarga dan adanya JKN, ia dapat melewati proses ini. “Saya tidak bisa membayangkan bagaimana kalau tidak ada program ini. Setiap kali butuh, JKN selalu hadir,” ucapnya.
Bagi Nooria, JKN adalah bentuk nyata kepedulian pemerintah terhadap masyarakat. Kehadirannya membuat akses layanan kesehatan tidak lagi menjadi beban berat, terutama bagi masyarakat menengah ke bawah.
“Harapan saya, ke depan program ini semakin baik lagi, dan bisa terus membantu peserta JKN lainnya untuk berobat,” katanya.
Pengalaman Nooria adalah cerminan dari banyak peserta lain yang merasakan manfaat JKN. Bukan hanya soal biaya, tetapi juga rasa aman, tenang, dan kepastian bahwa mereka tidak sendirian dalam menghadapi tantangan kesehatan.
Di setiap ruang tunggu rumah sakit, di balik antrean pasien yang menanti giliran, ada cerita-cerita seperti milik Nooria – kisah tentang perjuangan, harapan, dan rasa syukur atas hadirnya JKN yang memberi peluang hidup lebih sehat bagi jutaan masyarakat Indonesia.
Redaksi
