BSSN Dukung OJK Perkuat Keamanan Siber Perdagangan Aset Keuangan Digital di Indonesia

Jakarta, Barometer99.com – Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) hadir pada agenda Sosialisasi dan Cyber Awareness Pedoman Keamanan Siber Penyelenggara Perdagangan Aset Keuangan Digital di Indonesia yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Pullman Jakarta, Kamis (28/8/2025).

Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai pedoman keamanan siber kepada para penyelenggara perdagangan aset keuangan digital. Pedoman tersebut diharapkan dapat diimplementasikan secara efektif dalam operasional bisnis, sekaligus menjadi rujukan dalam memperkuat keamanan, meningkatkan kepercayaan konsumen, dan mendorong pertumbuhan pasar aset digital yang sehat dan berkelanjutan.

Perwakilan BSSN, Baderi, dari Direktorat Keamanan Siber dan Sandi Keuangan, Perdagangan, dan Pariwisata, menyampaikan paparan terkait Strategi dan Kebijakan Keamanan-Ketahanan Siber. Dalam pemaparannya, ia menjelaskan gambaran umum lanskap keamanan siber di Indonesia, termasuk pergeseran ancaman di industri perbankan, tren serangan, obyek target siber, interdependensi sektor Infrastruktur Informasi Vital (IIV), hingga pentingnya manajemen krisis, kolaborasi lintas sektor, dan pembentukan Computer Security Incident Response Team (CSIRT).

BACA JUGA :  Acara Apresiasi dan Pisah Sambut KASAL, Dipenuhi Rasa Haru Dan Bangga

“Ancaman siber terus berkembang seiring transformasi digital. Karena itu, diperlukan sinergi antara regulator, penyelenggara, dan pemangku kepentingan lain agar ekosistem perdagangan aset digital tidak hanya inovatif, tetapi juga kuat dari sisi keamanan dan perlindungan konsumen,” tegas Baderi.

BSSN menegaskan komitmennya untuk terus berkolaborasi dengan seluruh pihak dalam meningkatkan kapasitas keamanan siber di semua sektor, termasuk sektor keuangan. Melalui kegiatan sosialisasi bersama OJK ini, diharapkan tercipta keseimbangan antara inovasi, ketahanan siber, dan perlindungan konsumen dalam ekosistem perdagangan aset digital di Indonesia.

BACA JUGA :  Setelah BJ Habibie, Hari ini Kapolri Ziarah ke Makam Presiden RI ke-2 Soeharto

Dengan langkah ini, Indonesia diharapkan mampu menghadapi dinamika ancaman siber global sekaligus menjaga kepercayaan masyarakat terhadap sistem keuangan digital yang semakin berkembang.

 

Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *