Magetan, Barometer99.com – Di era globalisasi saat ini, perjuangan prajurit TNI tak lagi hanya dilakukan dengan mengangkat senjata. Mereka juga aktif berperan dalam menanamkan dan menumbuhkembangkan semangat bela negara, khususnya di kalangan generasi muda.
Saperti yang dilakukan Pasiintel Korem 081/DSJ, Mayor Cpl Eko Sudarto, saat kemarin (21/8), tampil sebagai narasumber dalam kegiatan di Kampus Universitas Negeri Surabaya (Unesa) 5 Magetan. Ia menyebut, keterlibatannya itu merupakan panggilan tugas sebagai seorang prajurit.
Baginya, menanamkan semangat bela negara merupakan tanggung jawab moral sekaligus bentuk pengabdian kepada bangsa dan negara.
“Semangat bela negara adalah fondasi utama yang wajib dimiliki oleh seluruh rakyat Indonesia. Kita memiliki tanggung jawab bersama untuk terus menumbuhkembangkannya,” ujar Eko dalam keterangannya, Sabtu (23/8/2025).
Pamen TNI AD itu menegaskan, bahwa tantangan yang dihadapi bangsa saat ini sangat berbeda dari masa lalu. Ancaman bukan lagi datang dalam bentuk penjajahan fisik, melainkan melalui ancaman ideologi, perpecahan sosial, dan lunturnya nilai-nilai kebangsaan. Oleh karena itu, menurutnya, penting bagi mahasiswa untuk menyadari perannya sebagai agen perubahan.
Dalam konteks modern saat ini, kata Eko, bela negara dapat dimulai dari hal-hal kecil dan sederhana yang biasa dilakukan sehari-hari. Mulai belajar dengan sungguh-sungguh, menjaga toleransi, hingga menggunakan media sosial secara bijak. Menurutnya, semua itu adalah wujud kecintaan kita terhadap bangsa ini.
Kepada mahasiswa, ia berharap untuk tidak apatis terhadap isu-isu kebangsaan. Sebaliknya, mereka harus menjadi generasi yang peduli dan berkomitmen menjaga keutuhan serta persatuan bangsa.
Eko pun mengungkapkan, menjaga Indonesia hari ini, bukan hanya soal mempertahankan kedaulatan dan keutuhan wilayah, tetapi juga merawat semangat bela negara dan jiwa nasionalisme itu terus tumbuh dalam diri generasi mudanya.
Melalui kegiatan seperti ini, TNI tidak hanya hadir sebagai penjaga kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, tetapi juga sebagai pelopor dalam merawat karakter bangsa. Sebuah peran yang kian penting di era ketika identitas nasional mudah tergerus oleh arus global.
(Ril/Red)