POLDA MALUKU, Barometer99.com – Menyikapi insiden bentrok yang terjadi antara warga Desa Hunut Durian Patah dan Hitu, yang terjadi hari ini, Selasa (19/8/2025) Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Maluku, Prof. Dr. Abdullah Latuapo, M.Ag, menyampaikan keprihatinan mendalam dan menyerukan kepada seluruh masyarakat untuk tetap mengedepankan nilai-nilai persaudaraan dan menjaga situasi tetap aman serta kondusif.
Dalam pernyataannya, Prof. Latuapo menegaskan bahwa kekerasan bukanlah jalan keluar dari setiap perbedaan dan tidak pernah dibenarkan dalam ajaran agama manapun. Ia mengajak seluruh warga, khususnya yang terlibat dalam konflik, untuk menahan diri, tidak terprovokasi oleh isu atau informasi yang belum jelas kebenarannya, serta menyerahkan sepenuhnya penyelesaian persoalan tersebut kepada aparat yang berwenang.
“Kami dari MUI Maluku mengajak seluruh masyarakat, baik yang terlibat langsung maupun tidak langsung, untuk tidak memperkeruh suasana. Mari kita jaga Maluku ini sebagai rumah bersama yang damai. Jangan korbankan rasa persaudaraan hanya karena emosi sesaat,” ungkap Prof. Latuapo.
Lebih lanjut, Ketua MUI Maluku juga memberikan dukungan penuh kepada aparat keamanan, baik dari unsur TNI maupun Polri, untuk bertindak tegas dan adil terhadap siapa pun yang terlibat dalam aksi kekerasan tersebut, tanpa pandang bulu, demi menegakkan hukum dan menjaga ketertiban umum.
“Kami mendukung penuh langkah tegas aparat keamanan dalam menegakkan hukum terhadap semua pihak yang terbukti terlibat. Ketegasan hukum adalah bagian penting dalam menjaga kedamaian,” tambahnya.
Di akhir himbauannya, Prof. Abdullah Latuapo kembali menekankan pentingnya peran tokoh agama, tokoh adat, dan masyarakat sipil untuk ikut serta meredam ketegangan dan menjadi jembatan perdamaian di tengah masyarakat.
“Mari kita rawat keberagaman dan kebersamaan di Maluku. Jadikan musyawarah dan kearifan lokal sebagai jalan utama dalam menyelesaikan konflik,” tutupnya.
(Ril/Red)