Tukuboya : Tambang Emas Gunung Botak Dapat Menjadi Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Barometer99.com – Anggota DPRD Kabupaten Buru Muhammad Rustam Fadly Tukuboya berharap Tambang emas Gunung Botak dapat menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). Senin 14/7/2025

Menurut Tukuboya pertambangan emas di Gunung Botak Kabupaten Buru Maluku sangat menjanjikan potensi ekonomi yang cukup besar, baik bagi masyarakat sekitar maupun bagi daerah.

Emas yang terkandung dalam batuan diyakini dapat menjadi sumber pendapatan yang signifikan.

Untuk itu selaku wakil dewan perwakilan rakyat, Tukuboya meminta agar masyarakat dapat mendukung pemerintah provinsi Maluku dalam melakukan penertiban.

BACA JUGA :  Berikan Kehidupan Ekonomi, Masyarakat Pedalaman Papua Sambut Baik Keberadaan Pos Satgas TNI 412 Kostrad

Penertiban yang dilakukan oleh pemerintah tidak dilakukan secara permanen namun akan diatur kembali oleh pemerintah secara baik dan tepat sehingga bisa melahirkan pendapatan bagi daerah Kabupaten Buru Maluku.

Penambangan emas liar di Gunung Botak diketahui telah berlangsung selama lebih kurang 12 tahun, berton-ton emas telah dieksploitasi secara tidak bertanggung jawab.

BACA JUGA :  Remaja Kecamatan Gondanglegi Diamankan Polisi Akibat Menipu Kurir Jasa Kirim Penjualan Online

Kerusakan lingkungan yang ditimbulkan pun sangat parah menyebabkan pencemaran lingkungan yang serius, terutama akibat penggunaan merkuri dan sianida dalam proses penambangan.

Secara kelembagaan DPRD Kabupaten Buru sangat mendukung langkah penyisiran yang dilakukan pemerintah provinsi Maluku.

Penyisiran yang dilakukan tentu menjadi dasar utama tentang pencemaran lingkungan yang sangat parah.

Dampaknya sangat dirasakan oleh masyarakat setempat, baik secara ekologis maupun ekonomis.

Salah satu contoh dampaknya adalah kenaikan harga sembilan bahan pokok dan kelangkaan bahan bakar minyak (BBM)

BACA JUGA :  Hadiri Penutupan Survey Akreditasi Rumah Sakit Jiwa, Berikut Pesan Gubernur NTB

Kegiatan tambang ilegal ini juga sangat memicu konflik sosial, perebutan lahan, serta hilangnya nyawa manusia akibat tertimbun tanah longsor dan hilangnya nyawa manusia akibat saling membunuh.

Tak hanya itu mata pencaharian secara tradisional juga di abaikan. Saat ini masyarakat harus menghadapi permasalahan kesehatan akibat pencemaran lingkungan yang makin parah.

(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *