Barometer99.com – Rabu dini hari, 3 Juli 2025, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto melaksanakan ibadah Umrah di Kota Suci Makkah. Kegiatan ini dilakukan di sela-sela rangkaian kunjungan kenegaraan beliau ke Kerajaan Arab Saudi.
Setibanya di pelataran Masjidil Haram, Presiden Prabowo disambut dengan hangat oleh para jemaah asal Indonesia yang tengah menunaikan ibadah. Kepala Negara terlihat melambaikan tangan sebagai bentuk sapaan dan penghormatan kepada para jemaah yang antusias menyambut kehadirannya, menciptakan suasana yang penuh kehangatan dan kebersamaan.
Setelah memasuki Ka’bah, Presiden Prabowo melaksanakan salat sunah di dalamnya. Momen ini menjadi sebuah kesempatan langka yang mencerminkan kedekatan hubungan antara Indonesia dan Arab Saudi, serta penghormatan yang diberikan oleh Kerajaan kepada Kepala Negara Indonesia.
Usai keluar dari Ka’bah, Presiden melakukan sunnah mencium Hajar Aswad, yang kemudian dilanjutkan dengan melaksanakan tawaf mengelilingi Ka’bah. Di akhir tawaf, Presiden kembali menyapa para jemaah asal Indonesia yang berada di sekitar Masjidil Haram, menunjukkan kepedulian dan kedekatannya dengan rakyat.
Ibadah Umrah Presiden Prabowo berlanjut dengan melaksanakan Sa’i dari Bukit Shafa ke Marwah, dan diakhiri dengan tahalul sebagai tanda selesainya rangkaian ibadah Umrah. Kegiatan ini tidak hanya mencerminkan ketakwaan pribadi Presiden, tetapi juga menjadi simbol penguatan ikatan spiritual antara pemimpin dan rakyat Indonesia.
Lebih jauh lagi, kegiatan ini berfungsi untuk memperkuat hubungan istimewa antara Indonesia dan Arab Saudi, dua negara yang memiliki banyak kesamaan dalam aspek budaya dan keagamaan.
Turut serta dalam pelaksanaan ibadah Umrah pada kesempatan tersebut adalah sejumlah pejabat tinggi, di antaranya Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Agama Nasaruddin Umar, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, serta Kepala Badan Pengelola Haji (BPH) M. Irfan Yusuf. Kegiatan ini menunjukkan bahwa ibadah tidak hanya menjadi urusan pribadi, tetapi juga menjadi momen kebersamaan yang memperkuat solidaritas di kalangan para pemimpin bangsa.
Redaksi