Bahlil: Lapangan Kerja Banyak, Tapi SDM Harus Siap dan Jangan Kufur Nikmat

Jakarta, 4 Juni 2025 Barometer99.com Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menanggapi keluhan masyarakat soal sulitnya mencari pekerjaan dengan mengingatkan pentingnya peningkatan kualitas diri dan sikap bersyukur atas peluang yang ada.

Dalam acara Human Capital Summit 2025 di Jakarta, Bahlil menegaskan bahwa lapangan pekerjaan di Indonesia masih tersedia, namun tidak semua pencari kerja memiliki kesiapan dan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan industri saat ini.

“Jangan bilang tidak ada pekerjaan. Lapangan kerja ada, tapi pertanyaannya: apakah kita sudah siap? Jangan kufur nikmat,” ujar Bahlil dalam pidatonya, Selasa (4/6).

BACA JUGA :  KPK Tahan Hakim Agung Gazalba Saleh Dan Tetapkan 13 Tersangka

Menurut Bahlil, pemerintah terus membuka ruang kerja baru, terutama di sektor energi dan sumber daya mineral (ESDM). Ia mengungkapkan, sektor ini diproyeksikan mampu menyerap hingga 6,2 juta tenaga kerja hingga 2030, melalui proyek hilirisasi, ketenagalistrikan, serta pengembangan kendaraan listrik nasional.

Namun demikian, ia menekankan bahwa peluang ini hanya dapat dimanfaatkan oleh tenaga kerja yang memiliki keterampilan dan mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman. Oleh karena itu, Bahlil mendorong masyarakat, terutama generasi muda, untuk terus meningkatkan kapasitas dan daya saing.

BACA JUGA :  Penyampaian Hasil Evaluasi Dan Penghargaan Pelayanan Publik

“Kalau ingin negara ini berpendapatan tinggi, kualitas SDM harus kita benahi. Pendapatan per kapita bisa naik, tapi hanya jika tenaga kerja kita produktif dan terampil,” jelasnya.

Pernyataan Bahlil ini muncul di tengah kekhawatiran masyarakat atas tingginya tingkat pengangguran dan kesenjangan antara ketersediaan lapangan kerja dengan kompetensi pencari kerja di berbagai daerah.

BACA JUGA :  Dukung Program Makan Bergizi Gratis, Kapolri Resmikan Operasional SPPG Polri

Pemerintah, kata Bahlil, telah menyiapkan berbagai program pelatihan dan vokasi untuk menjembatani kebutuhan industri dan dunia pendidikan, serta mendorong investasi yang mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar.

(Ril/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *