Berita, TNI  

Kepedulian Babinsa Kemusu Bantu Bersihkan Jutaan Ikan Mati Akibat Cuaca Ekstrem

Barometer99– Boyolali – Babinsa Koramil 18/Kemusu Kodim 0724/Boyolali Serda Sujanto dan Serda M Amin membantu warga petani Keramba Jaring Apung (KJA)  Dukuh Bulu Desa Wonoharjo Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali dengan membersihkan dan menguburkan jutaan ikan mati yang diakibatkan  cuaca ekstrem terjadinya fenomena “Up-Welling” dan drop oksigen. Kamis (05/01/2023).

Sesuai perintah Dandim 0724/Boyolali Letkol Arm Ronlad F Siwabesy, M.A.  agar prajuritnya selalu membantu kesulitan rakyat, kegiatan Babinsa ini  wujud empati dan dukungan untuk membantu warga binaan pada saat terjadi kesulitan.

Babinsa juga memberikan semangat kepada para petani karamba agar bersabar, ikhlas dan selalu semangat, anggap semua ini cobaan.

BACA JUGA :  Hadiri Apel Siaga Bencana Alam, Kapolda NTB : Ini Pengabdian Kita Kepada Masyarakat

Kegiatan menguburkan ikan ini juga bertujuan agar pencemaran air tidak meluas dengan adanya bangkai ikan mati dan bau busuk.

Kepala Bidang Perikanan, Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Boyolali  Nurul Nugroho di Boyolali,  mengatakan ribuan ikan mati milik kelompok petani KJA  karena keracunan amoniak dari fenomena up-welling dan drop oksigen (DO).

BACA JUGA :  Kapolsek Sorong Barat Menghadiri Kegiatan Lomba Renang Hari Armada 2022

Bapak Nurul Nugroho mengatakan dari hasil pemeriksaan diketahui kandungan DO (dissolved oxygen) air WKO sebanyak 4,7 mg/L. Suhu air berkisar 29-30 derajat Celsius, kadar PH 6-7, dan kadar nitrit 0,-1 mg/L.

Menurut dia petani masih perlu menaikkan kandungan DO yang masih rendah karena masih di bawah dari 5 mg/L.

“Tindakan yang perlu dilakukan petani adalah menaikkan DO yang masih rendah, yaitu dengan menggunakan pompa,” jelasnya.

BACA JUGA :  Satreskrim Polres Lebak Polda Banten Berhasil Meringkus Komplotan Dua Begal Spesialis Curanmor Roda Dua

Dilaporkan cuaca buruk mengakibatkan ikan di kolam karamba Waduk Kedung Ombo Boyolali banyak yang mati. Jumlah ikan yang mati mencapai 175 ton, kerugiannya sekitar Rp 6,1 miliar.

(Agus Kemplu)

Editor: Rfy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *