Inflasi Meninggi, TPID Sumsel Siapkan Beberapa Program Untuk Pengendalian

Kiri ke kanan: Kepala BPS Sumsel Zulkifli, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumsel R Erwin Soeriadimadja, Sekretaris Daerah Provinsi Sumsel Supriono, Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Sumsel, saat memberikan keterangan Pers, (foto.Yon)

Barometer99- PALEMBANG,- Pasca kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi satu bulan lalu berimbas ke beberapa sektor khususnya di bahan Pangan di tambah lagi saat ini memasuki musim tanam sehingga Inflasi terus meninggi.

Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) provinsi Sumsel melakukan berbagai program sebagai upaya untuk menekan inflasi agar tetap terkendali dengan mengintruksikan Pemerintah kabupaten kota agar turut ambil bagian.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumsel Supriono mengatakan inflasi yang saat ini terjadi dipengaruhi oleh penyesuaian harga BBM yang menyebabkan meningkatnya tarif angkutan.

“Kita terus lakukan upaya pengendalian inflasi tersebut seperti bazar beras murah, pendampingan penyuluh pertanian dan peternakan, pendampingan kelautan, dan pendampingan peningkatan ekonomi,” katanya Senin (10/10/2022).

Bahkan, Pemprov Sumsel sendiri akan melakukan pengembangan kerjasama antar daerah baik dalam provinsi maupun luar provinsi.

BACA JUGA :  Silaturahmi Bersama Media, Danrem 044 Gapo : Kepercayaan Publik Kepada TNI Capai Angka 93 Persen

“Operasi pasar sedang dilakukan di 30 pasar di Palembang. Kita juga berikan bantuan 5 Kg beras untuk masyarakat miskin ekstrim,” ucapnya

Sementara, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumsel R Erwin Soeriadimadja mengatakan, Sumsel harus mewaspadai lonjakan harga mungkin akan terjadi kedepannya, mulai dari krisis pangan dan krisis energi.

“Inflasi di Sumsel ini memang terendah di regional Sumatera. Namun, kita harus tetap mewaspadai perkembangannya,” kata Erwin.

Erwin menyebut, Bank Indonesia telah membuat usulan agar upaya pengendalian inflasi di Sumsel dapat berjalan dengan baik.

Diketahui, ada 8 usulan yang dikemukakan Erwin sebagai upaya pengendalian inflasi TPID.

Seperti, optimalisasi gerakan tanam sebagai tindaklanjut GSMP dan wujud nyata urban farming di seluruh daerah di Sumsel guna meningkatnya kemandirian pangan di tingkat rumah tangga, lalu optimalisasi operasi pasar, optimalisasi produktifitas pangan, serta optimalisasi Kerjasama Antar Daerah (KAD).

BACA JUGA :  Unsri Kukuhkan Prof Hermansyah SSi MSi PhD Jadi Guru Besar Bidang Ilmu Kimia FMIPA 

“KAD ini dilakukan agar setiap daerah dapat saling mengisi, atau produksi pangannya bisa diisi oleh provinsi lain. Kita sudah melakukan penjajakan dengan berbagai pihak seperti Brebes, Food Station Jakarta, Kabupaten Bangli, dan penjajakan dengan daerah lain seperti Bengkulu dan Lampung,” paparnya.

Kemudian usulan lainnya yakni, menyusun rincian program dan alokasi anggaran APBD melalui penyerapan 2 persen DTU dan BTT. Lalu optimalisasi bansos, evaluasi dan monitoring daya beli, serta komunikasi efektif.

Ditambahkan juga oleh Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Sumsel Ahmad Rijali bahwa pihaknya sudah mengintruksikan pemerintah kabupaten kota di Sumsel untuk turun melakukan operasi pasar.

“Seluruh kabupaten kota sudah kita intruksikan untuk melakukan operasi pasar dengan cara masing-masing sudah mulai dilakukan Muratara, Muara Enim dan yang lainnya dengan menggunakan anggaran dari CSR sesuai dengan kondisi daerah masing-masing,”papar Rijali

BACA JUGA :  Komandan Lanud SMH Palembang Hadiri Open House Natal 2023 di Rumah Dinas Kapolda Sumsel

Kemudian kata dia, Gerakan Operasi Pasar yang digelar secara serentak di seluruh kabupaten kota di Sumsel diyakini mampu menyeimbangi Inflasi

“Operasi Pasar akan terus dilakukan sampai akhir tahun sampai panen maka dengan gerakan ini akan mampu menyeimbangi inflasi ini,”ucapnya

Walaupun jelas dia, sektor pangan mengalami penurunan maka pemprov sudah mengantisipasi dengan berbagai program.

“Untuk September memang sektor pangan secara keseluruhan mengalami penurunan -0,45 Persen dengan langkah -langkah ini maka akan terus kita tekan Inflasi,”paparnya.

Hadir dalam High Level Meeting TPID tersebut, Para Bupati dan Walikota di Sumsel, Kepala BPS Sumsel Zulkipli, Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Sumsel, Lidya Kurniawati Christyana, dan semua pihak terkait lainnya.

Penulis: Yon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *