Palembang – Harapan dan rasa syukur mendalam dirasakan oleh Desmiati (33), seorang ibu rumah tangga asal Palembang, yang kini bisa kembali tersenyum setelah kondisi putranya, Muhammad Al Mubarok (9), berangsur membaik usai dirawat karena tifus.
Saat ditemui di salah satu Rumah Sakit Swasta di Kota Palembang, Al Mubarok masih menjalani perawatan dan dijadwalkan pulang keesokan harinya, setelah hampir seminggu dirawat menggunakan layanan BPJS Kesehatan.
“Alhamdulillah, sekarang sudah jauh membaik. Demamnya sudah turun, anak saya sudah mulai bisa makan dan ceria lagi. Kata dokter, besok insya Allah sudah bisa pulang,” ujar Desmiati saat diwawancarai di ruang perawatan anak.
Desmiati menceritakan bahwa awalnya Al Mubarok mengalami demam tinggi yang tidak kunjung reda selama tiga hari. Selain demam, anaknya juga mengeluh lemas, mual, dan tidak nafsu makan. Kondisi ini membuatnya khawatir.
Ia pun segera membawanya ke Puskesmas terdekat untuk mendapat penanganan. Dari hasil pemeriksaan awal, dokter mencurigai Al Mubarok terkena tifus dan menyarankan untuk dirujuk ke rumah sakit agar mendapat perawatan intensif.
“Awalnya saya pikir hanya demam biasa. Tapi setelah tiga hari tidak membaik, kami mulai panik. Anak saya makin lemas dan tidak mau makan. Untung kami tidak menunda ke dokter,” kenangnya.
Setelah mendapat rujukan, mereka langsung menuju ke rumah sakit yang dituju. Di rumah sakit tersebut, Al Mubarok menjalani serangkaian pemeriksaan laboratorium, hasilnya memang menunjukkan gejala tifus. Tanpa pikir panjang, Desmiati segera memproses administrasi rawat inap menggunakan fasilitas BPJS Kesehatan yang dimilikinya.
“Kami langsung menggunakan BPJS Kesehatan saat pendaftaran. Prosesnya cepat dan tidak rumit. Dari awal masuk sampai sekarang dirawat, semua ditanggung BPJS. Dari kamar, obat, sampai pemeriksaan laboratorium, tidak ada biaya tambahan,” kata Desmiati.
“Kami sangat terbantu. Kalau harus bayar sendiri, mungkin akan berat buat kami.” Tambah Desmiati
Selama menjalani perawatan, Al Mubarok mendapatkan pengawasan intensif dari tim medis rumah sakit. Desmiati merasa sangat puas dengan pelayanan yang diberikan, meskipun ia menggunakan fasilitas BPJS. Ia mengaku anaknya tetap mendapat perhatian dan penanganan medis yang baik tanpa perbedaan perlakuan.
“Dokter dan perawat di sini baik-baik semua. Mereka memperlakukan kami dengan ramah, sabar, dan profesional. Jika ada keluhan, rumah sakit melayani dengan sabar dan cepat tanggap. Al Mubarok benar-benar dirawat dengan penuh perhatian. Saya sebagai orang tua merasa tenang dan dihargai. Saya juga tidak merasa dipersulit karena menggunakan BPJS,” tambahnya.
Di sisi lain, BPJS Kesehatan terus mendorong masyarakat agar aktif menjadi peserta dan memanfaatkan fasilitas Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Kepala BPJS Kesehatan Cabang Palembang, Edy Surlis, mengatakan bahwa kisah seperti yang dialami keluarga Desmiati membuktikan pentingnya memiliki perlindungan kesehatan.
“Kami berharap masyarakat memahami bahwa sakit bisa datang kapan saja, dan dengan menjadi peserta aktif BPJS Kesehatan, mereka bisa mendapatkan layanan yang memadai tanpa harus khawatir soal biaya,” jelas Edy.
Saat ditemui, Al Mubarok yang masih berbaring di ranjang tampak sudah lebih ceria. Ia tampak lebih segar, dengan pipi yang mulai berwarna kemerahan, tanda bahwa tubuhnya mulai pulih.
“Yang penting anak saya sehat. Itu saja. Terima kasih kepada BPJS, kepada rumah sakit, dan semua yang membantu kesembuhan anak saya. Semoga program ini terus ada dan semakin baik, agar makin banyak orang yang terbantu seperti kami,” ujar Desmiati menutup wawancara.*
