Dompu-NTB, Barometer99.com– Polemik proyek penataan taman di rumah dinas RSUD Manggelewa terus bergulir setelah aktivis Gerakan Mahasiswa Peduli Aspirasi Rakyat (GEMPAR) menyoroti dugaan ketidaksesuaian antara nilai kontrak dan hasil pekerjaan. Namun hingga kini, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Dompu memilih bungkam ketika dimintai klarifikasi terkait dugaan penyimpangan tersebut.
Proyek yang menelan anggaran Rp186 juta dari APBD 2025 itu dinilai tidak memberikan hasil sebagaimana direncanakan. Koordinator GEMPAR, Bung Jhovin, mengungkapkan kondisi taman yang hingga awal November masih berupa lahan kosong tanpa satu pun tanaman atau elemen estetika yang seharusnya menjadi bagian dari pekerjaan.
“Dengan nilai proyek sebesar itu, mestinya publik bisa melihat hasil yang konkret. Tetapi yang tampak hanya halaman kosong tanpa sehelai bunga pun,” ujarnya, Rabu (12/11).
Padahal, berdasarkan papan informasi proyek, penataan taman tersebut dinyatakan selesai pada 3 November. Proyek itu dikerjakan oleh CV Izar Firdaus.
Jhovin mendesak Inspektorat Dompu turun tangan melakukan audit penggunaan anggaran untuk memastikan tidak terjadi pemborosan dana publik. Menurutnya, kualitas pekerjaan jauh dari standar yang seharusnya tercermin dari nilai kontrak.
“Kalau pekerjaan dilakukan sesuai prosedur, hasilnya jelas terlihat. Fakta di lapangan menunjukkan sebaliknya. Ini harus ditelusuri,” tegasnya.
Ia menambahkan, proyek penataan taman seharusnya memberikan manfaat nyata bagi penghuni rumah dinas dan menciptakan lingkungan kerja yang nyaman. Yang terjadi justru ketidaksesuaian antara rencana dan pelaksanaannya.
“Tujuan proyek seperti ini bukan hanya menghabiskan anggaran, tapi menciptakan ruang hijau yang fungsional dan estetis,” katanya.
Sementara itu, upaya redaksi meminta tanggapan dari Kepala Dinas PUPR Dompu Aris Ansary, tidak membuahkan hasil. Pesan konfirmasi yang dikirim tidak direspons hingga berita ini diterbitkan.
Hal yang sama juga ditanyakan pada direktur RSUD Manggelewa dr. Laela Soraya, namun upaya konfirmasi tersebut tak mendapat respon darinya. (*)




















