Pulau Buru, Barometer99.com – Keceriaan Hari ulang tahun Ikatan keluarga Keturunan Tionghoa Buru mewarnai sejarah panjang bagi warga IKKTB.
Hari ulang tahun Ikatan Keturunan Tionghoa Buru Ke-3 tanggal 10 November 2025 menggambarkan sejarah panjang tentang hadir nya warga keturunan Tionghoa di Pulau Buru.
Mulai masuknya warga Tionghoa di Pulau Buru secara bertahap sejak awal abad ke tujuh di era pra sejarah hingga pada masa merintis, memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia
Kegiatan yang bertemakan Sutra di Jalur Rempah menurut Pembina IKKTB Kabupaten Buru Erwin Tanaya, merupakan sebuah tema yang menggambarkan perjalan dan penyatuan
Perayaan ulang tahun IKKTB juga menggambarkan hubungan kasih sayang antar umat beragama. Dimana dalam komunitas IKKTB ada yang beragama Islam, Kristen, Budha, Hindu dan Konghucu.
Sementara itu Johariah Tan Ketua IKKTB Buru menjelaskan keberagaman yang berada dalam IKKTB merupakan Simpul Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda tetap satu.
Selain itu hal yang menarik dalam perayaan HUT IKKTB juga terlihat semua undangan yang hadir nampak mengunakan gaung berwarna merah.
Panggung yang menjadi pentas musik juga dihias dengan karpet dan lampu lampion berwarna merah.
Merah bagi warga Tionghoa melambangkan keberuntungan, kebahagiaan, dan kemakmuran, serta memiliki akar historis yang kuat dalam budaya Tionghoa
Acara ini juga di isi dengan lima tarian yang digagas oleh Ketua IKKTB Buru Johariah Tan yang pertama Tari Boki, Tari Dingdong, Tari Kipas, Tari Ai dan Tari Sutra dan Teatrikal yang memiliki alur cerita sutra di jalur rempah.
Tarian yang dipersembahkan itu melibatkan anak-anak dari sanggar KIBAR Kreasi Kampus Iqra Buru, sanggar Fuka BUPOLO dan anak-anak dari dataran danau rana sebagai pendukung acara
Kegiatan ini juga ditandai dengan acara potong tumpeng Oleh Bupati Buru Ikram Umasugi serta diikuti oleh jajaran muspida sebagai simbol rasa syukur, dan kebersamaan di dalam hari ulang tahun Ikatan Keluarga Keturunan Tionghoa. Selanjutnya acara ini juga dihadiri dari unsur Toko Agama, toko adat dan masyarkat.(*)




















