Jakarta, Barometer99.com – Anggota DPR RI sekaligus Ketua MPR RI ke-15 dan Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo, mendukung digelarnya event “Arena Selatan”, ajang tinju antar pelajar SMA yang dirancang secara profesional dengan misi membentuk karakter, menumbuhkan sportivitas, dan melawan budaya kekerasan di sekolah. Event yang akan dibuka oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Tohir pada hari Sabtu, 15 November 2025 ini lahir sebagai wadah pembinaan bagi siswa SMA usia 16–18 tahun agar menyalurkan energi secara positif dan konstruktif, sekaligus menjadi gerakan sosial yang menumbuhkan semangat persaudaraan di kalangan generasi muda.
Arena Selatan 2025 akan digelar pada 15 November 2025 di GOR Bulungan, Jakarta, dengan melibatkan 46 siswa SMA dari berbagai sekolah di Jakarta, serta menghadirkan enam peserta tamu yang terdiri dari alumni dan influencer. Acara ini juga menggandeng Daud Yordan, petinju profesional pemegang berbagai gelar dunia dan anggota DPD RI periode 2024–2029, yang akan tampil sebagai mentor dan ikon inspiratif di atas ring.
“Arena Selatan membawa napas baru dalam dunia olahraga pelajar. Di sini, anak-anak gen Z belajar arti menghargai lawan, mengelola emosi, dan menyelesaikan perbedaan dengan cara yang terhormat. Ini bukan soal menang atau kalah, tetapi tentang menumbuhkan karakter tangguh dan bertanggung jawab,” ujar Bamsoet saat menerima panitia Arena Selatan di Jakarta, Minggu (9/11)/25).
Panitia Arena Selatan hadir antara lain Andi Akmal Fatir Sose, Almer Jannatan Mizan, Bedirgha Pramestya Putra Soesatyo dan Berryl Iriawan.
Ketua DPR RI ke-20 dan Ketua Komisi III DPR RI ke-7 ini menilai, konsep Arena Selatan sangat relevan dengan tantangan remaja masa kini, di mana konflik kerap berujung pada kekerasan dan perundungan di sekolah. Menurut data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), sepanjang tahun 2024 terdapat lebih dari 1.200 laporan kasus kekerasan di lingkungan sekolah, dengan sebagian besar melibatkan pelajar SMA.
“Angka tersebut menjadi peringatan keras. Kita perlu wadah yang bisa mengalihkan energi mereka ke hal-hal positif. Arena Selatan membuktikan bahwa konflik bisa diselesaikan tanpa kebencian, tanpa kekerasan, dan tetap menjunjung sportivitas,” kata Bamsoet.
Ketua Umum Pengurus Besar Tarung Derajat sekaligus Wakil Ketua Umum/Kepala Badan Bela Negara FKPPI dan Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini memaparkan, dengan format profesional yang melibatkan pelatih dan wasit bersertifikat, Arena Selatan menjadi ajang yang aman sekaligus mendidik. Pertandingan dibagi menjadi tiga kategori, yakni general, alumni, dan championship. Menciptakan kompetisi berjenjang yang menumbuhkan semangat juang sekaligus tanggung jawab sosial.
“Kalau kita ingin membangun generasi tangguh, kita perlu mengajarkan bagaimana mereka mampu mengelola emosi dan menyalurkannya secara terhormat. Keberanian sejati bukan diukur dari siapa yang paling keras memukul, tetapi siapa yang mampu mengendalikan diri dan menjunjung sportivitas,” pungkas Bamsoet. (*)




















