Barometer99.com – Blitar – Upaya penyelesaian polemik terkait keberadaan Taman Hayati di Dusun Sumbersuko, Desa Sumberagung, Kecamatan Pangurejo, Kabupaten Blitar, kembali mendapat titik perhatian serius. Setelah sekian lama persoalan tersebut tak kunjung menemukan solusi yang jelas, Kepala Perwakilan (Kaperwil) Media Barometer99.com, Ratri Iswanto (Ainun), turun langsung ke lapangan untuk memediasi kedua belah pihak yang terlibat.
Mediasi tersebut mempertemukan Kepala Desa Sumberagung, Sukram, dan mantan Kepala Desa Sumberagung, Sukani Wibowo, dalam suasana penuh kehati-hatian namun tetap mengedepankan semangat musyawarah dan keterbukaan. Langkah ini dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab moral dan sosial media terhadap aspirasi masyarakat yang selama ini menantikan kejelasan terkait keberlanjutan program Taman Hayati tersebut.
Dalam pertemuan yang digelar di wilayah Desa Sumberagung itu, Ratri Iswanto menyampaikan bahwa tujuan utama dari mediasi ini adalah untuk meluruskan informasi yang simpang siur sekaligus mendorong komunikasi yang konstruktif antara para pihak. Ia menegaskan, media tidak hanya berperan sebagai penyampai berita, namun juga dapat menjadi jembatan penyelesaian permasalahan publik melalui dialog yang berimbang.
“Kami hadir bukan untuk mencari siapa yang salah dan siapa yang benar, tapi untuk mencari jalan tengah agar pembangunan Taman Hayati ini bisa kembali bermanfaat bagi masyarakat. Semua pihak punya tanggung jawab moral terhadap kelestarian lingkungan dan kesejahteraan warga,” ujar Ratri dalam sesi mediasi tersebut.
Sementara itu, Kepala Desa Sumberagung, Sukram, mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Barometer99.com. Ia menyatakan bahwa pihak pemerintah desa pada dasarnya tidak menutup diri untuk berdialog, dan berharap mediasi ini dapat menjadi pintu awal menuju solusi terbaik bagi kepentingan bersama.
“Kami terbuka untuk duduk bersama dan menyelesaikan persoalan ini dengan kepala dingin. Tujuan kami sama, yakni ingin melihat Taman Hayati ini benar-benar hidup dan bermanfaat,” ungkap Sukram.
Senada dengan hal itu, mantan Kepala Desa Sumberagung, Sukani Wibowo, juga menyampaikan harapannya agar hasil dari mediasi ini dapat mengembalikan semangat kebersamaan yang dulu menjadi dasar pembangunan Taman Hayati. Ia menilai peran media dalam menjembatani komunikasi publik sangat penting di tengah situasi yang berpotensi menimbulkan kesalahpahaman.
“Saya menghargai inisiatif ini. Semoga dari pertemuan ini muncul kesepahaman baru demi kebaikan masyarakat Sumberagung,” ujarnya.
Mediasi yang berlangsung dengan suasana kondusif itu diakhiri dengan kesepakatan untuk mendokumentasikan kembali data dan sejarah awal pendirian Taman Hayati, termasuk persoalan teknis dan administratif yang selama ini menjadi sumber ketidaksepahaman.
Sebagai tindak lanjut, akan dibentuk tim kecil yang terdiri dari unsur pemerintah desa, perwakilan masyarakat, dan pendamping media untuk menyusun laporan serta melakukan audiensi ke Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Blitar. Langkah ini diharapkan menjadi awal rekonsiliasi dan transparansi dalam pengelolaan Taman Hayati agar kembali menjadi ruang hijau edukatif yang membanggakan masyarakat Desa Sumberagung.
Penulis : Ratri / Ainun





















