Barometer99.com – Blitar – Suasana penuh keakraban tampak dalam pertemuan silaturahmi antara Kepala Desa Sumberagung, Sukram, mantan Kepala Desa Sumberagung, Sukani, dan perwakilan awak media Barometer99.com di Dusun Sumbersuko, Desa Sumberagung, Kecamatan Pangurejo, Kabupaten Blitar, pada Minggu (03/11/2025). Pertemuan tersebut berlangsung dalam nuansa musyawarah yang hangat dan terbuka, membahas perkembangan serta masa depan Taman Hayati Sumbersuko, yang telah menjadi perhatian masyarakat dalam beberapa tahun terakhir.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang mempererat tali silaturahmi antara tokoh desa lintas generasi, tetapi juga menjadi wadah komunikasi terbuka untuk mencari solusi bersama terhadap berbagai persoalan yang dihadapi oleh pengelola dan masyarakat sekitar taman. Dalam pertemuan tersebut, sejumlah hal penting menjadi bahan diskusi, mulai dari kondisi fisik taman, kelanjutan perawatan bibit pohon, hingga perencanaan pengembangan kawasan sebagai pusat konservasi dan edukasi lingkungan.
Kepala Desa Sumberagung, Sukram, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pihak pemerintah desa berkomitmen untuk melanjutkan dan memperbaiki program Taman Hayati agar dapat memberi manfaat nyata bagi warga.
“Taman Hayati ini bukan hanya sekadar aset desa, tapi juga warisan lingkungan yang harus kita jaga bersama. Kami akan menata kembali dan membuka peluang kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk media dan masyarakat, demi keberlanjutan taman ini,” ujar Sukram.
Sementara itu, mantan Kepala Desa Sumberagung, Sukani, yang juga hadir dalam forum tersebut, mengapresiasi langkah Kepala Desa saat ini yang mau membuka ruang dialog dan melibatkan semua unsur dalam pembangunan desa.
> “Saya sangat mendukung niat baik ini. Dulu taman ini kita bangun bersama dengan semangat gotong royong, dan harapan saya agar generasi sekarang bisa melanjutkan perjuangan itu dengan semangat yang sama,” ungkap Sukani.
Dari pihak media Barometer99.com, perwakilan redaksi menyampaikan pandangan pentingnya peran informasi publik dalam menjaga transparansi dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pelestarian lingkungan.
“Kami hadir bukan hanya untuk meliput, tapi juga ikut mendorong agar program seperti Taman Hayati ini terus berjalan dan mendapat perhatian dari pemerintah daerah,” tutur perwakilan media tersebut.
Musyawarah ini menghasilkan beberapa kesepakatan awal, antara lain pembentukan tim kecil untuk meninjau kembali kondisi lapangan Taman Hayati, pendataan ulang jenis bibit pohon yang ada, serta rencana penyusunan laporan yang akan diajukan ke Pemerintah Kabupaten Blitar sebagai bahan evaluasi dan tindak lanjut.
Dengan adanya sinergi antara pemerintah desa, tokoh masyarakat, dan media, diharapkan Taman Hayati Sumbersuko dapat kembali menjadi ikon desa yang bermanfaat tidak hanya bagi ekologi lingkungan, tetapi juga bagi peningkatan kesejahteraan warga sekitar.
Pertemuan ini ditutup dengan doa bersama serta komitmen untuk menjaga komunikasi yang berkelanjutan antara semua pihak, agar semangat pelestarian dan pembangunan berwawasan lingkungan di Desa Sumberagung dapat terus hidup dan berkembang.
Penulis Ratri
