Blitar  

Mediasi Terkait Taman Hayati di Dusun Sumbersuko Desa Sumberagung Capai Titik Terang, Dihadiri Kepala Desa Sumberagung dan Tokoh Masyarakat

Blitar, Barometer99.com –  Upaya penyelesaian persoalan terkait pengelolaan Taman Hayati di Dusun Sumbersuko, Desa Sumberagung, Kecamatan Pangungrejo, Kabupaten Blitar, akhirnya mulai menemukan titik terang. Dalam pertemuan mediasi yang digelar secara kekeluargaan, hadir sejumlah pihak penting yang selama ini terlibat dalam pengelolaan maupun pengawasan program tersebut.

Turut hadir dalam forum tersebut antara lain Sukram, Kepala Desa Sumberagung beserta perangkat desa, Sukani Wibowo selaku mantan Kepala Desa Sumberagung, Pak No Bancet sebagai pendistribusi bibit pohon, serta Ratri Iswanto (Ainun), selaku Kaperwil Jawa Timur Media Barometer99.com yang turut memantau jalannya mediasi.

Pertemuan ini digelar dengan semangat mencari solusi terbaik terkait keberlanjutan Taman Hayati yang sempat menuai polemik, terutama mengenai pendistribusian bibit pohon dan tanggung jawab dalam perawatan taman yang selama beberapa tahun terakhir mengalami keterlambatan realisasi serta minim perhatian.

BACA JUGA :  Dandim 0808/Blitar Lantik 68 Prajurit Naik Pangkat, Tegaskan Pentingnya Dedikasi Dan Doa

Dalam mediasi tersebut, masing-masing pihak diberi kesempatan menyampaikan pandangan, kronologi, dan bukti terkait permasalahan yang terjadi sejak tahun 2017. Kepala Desa Pangungrejo, Sukram, menegaskan pentingnya mengembalikan semangat gotong royong serta menempatkan Taman Hayati sebagai aset bersama yang harus dijaga keberlanjutannya.

“Kami ingin persoalan ini diselesaikan secara bijak dan terbuka. Taman Hayati ini bukan hanya proyek, tapi juga ruang hidup dan edukasi lingkungan bagi warga. Mari kita jaga bersama,” ujar Sukram dalam sambutannya.

 

Sementara itu, Sukani Wibowo, mantan Kepala Desa Sumberagung, mengapresiasi langkah mediasi ini. Ia menilai bahwa komunikasi terbuka menjadi kunci utama agar tidak terjadi kesalahpahaman antar pihak.

BACA JUGA :  Babinsa Ngoran Dampingi Kelompok Tani Berkah Tani dalam Penanaman Padi Di Nglegok

Pihak pendistribusi bibit pohon, Pak No Bancet, juga memberikan penjelasan terkait teknis pengiriman dan pengelolaan bibit yang selama ini menjadi perdebatan. Ia berharap ke depan ada pendataan ulang agar semua pihak memahami kondisi riil di lapangan.

Dari sisi media, Ratri Iswanto (Ainun) dari Barometer99.com menekankan pentingnya transparansi dan dokumentasi agar kegiatan lingkungan seperti Taman Hayati tidak hanya menjadi simbol, tetapi juga benar-benar memberikan manfaat ekologis dan sosial bagi masyarakat.

“Kami sebagai media akan terus memantau dan mengawal perkembangan ini. Harapannya, hasil dari mediasi hari ini bisa menjadi titik awal bagi kebangkitan kembali Taman Hayati Sumberagung,” tutur Ratri.

BACA JUGA :  Dandim 0808/Blitar Hadiri Rapat Koordinasi Survei Monitoring dan Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis

Hasil dari pertemuan tersebut menghasilkan beberapa kesepakatan awal, di antaranya pembentukan tim kecil untuk melakukan verifikasi lapangan, evaluasi bibit yang telah ditanam, serta penyusunan rencana perawatan lanjutan. Semua pihak sepakat untuk mengedepankan musyawarah dan menjauhi konflik.

Mediasi yang berlangsung dengan suasana akrab tersebut diakhiri dengan doa bersama sebagai simbol niat baik untuk membangun kembali semangat hijau di Desa Sumberagung. Warga berharap, langkah ini akan menjadi awal baru dalam mewujudkan Taman Hayati sebagai pusat edukasi lingkungan dan kebanggaan masyarakat Blitar.

Penulis : Ratri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *