Berita  

Mapalus Bangkitkan Semangat dan Kebersamaan di Rumah Rosalin Masela Lingkungan Jaga II Kampung Liwutung

Liwutung, Minahasa Tenggara, Barometer99.com — Suasana penuh keakraban dan semangat gotong royong kembali hidup di Kampung Liwutung, Kecamatan Pasan, Kabupaten Minahasa Tenggara. Dipimpin langsung oleh Ketua Pala Jaga II, Franky Alouw, puluhan warga dari berbagai usia berkumpul bersama dalam kegiatan Mapalus membangun dan memperbaiki rumah serta fasilitas umum di lingkungan mereka, Selasa (14/10/25).

Sebelum di mulai nya pekerjaan Mapalus ini, terlebih dahulu di awali dengan doa yang di pimpin oleh Pdt, Deysi Lalujan, S.Th, dan di lanjutkan dengan peletakan batu pertama oleh Pdt, Deysi Lalujan S.Th dan Frangky Alouw (Ketua Pala lingkungan II kampung liwutung). Mapalus merupakan tradisi asli Minahasa yang berarti kerja sama saling membantu tanpa pamrih, kembali menjadi tonggak kebersamaan di tengah arus modernisasi. Kegiatan ini bukan sekadar memperbaiki fisik, namun menjadi momen memperkuat ikatan sosial antarwarga. Kali ini, warga bergotong royong membangun rumah milik Rosalin Masela dan memperbaiki akses jalan yang rusak akibat hujan deras.

“Mapalus mengajarkan kita arti kepedulian yang sesungguhnya. Ini bukan hanya kerja bakti, tapi juga warisan budaya yang menguatkan solidaritas kami,” ujar Franky Alouw dengan penuh semangat.

BACA JUGA :  Awali Tugas Hari Pertama Satgas Pamtas RI-MLY Yonif 645/Gty Amankan Narkotika Jenis Sabu-Sabu seberat 13,6 kg

Lebih dari lima tahun memimpin Jaga II, Franky bertekad menjadikan Mapalus sebagai agenda rutin, minimal sebulan sekali. Fokus utamanya adalah memperbaiki infrastruktur lingkungan yang menunjang kehidupan warga, seperti drainase, pagar, hingga tempat ibadah.

Warga menyambut hangat kegiatan ini. “Senang sekali bisa bersama-sama bekerja dan bercengkerama. Anak muda juga aktif, ini tanda baik bahwa tradisi kita tetap hidup,” ungkap Rosalin Masela dengan senyumannya.

BACA JUGA :  Pangdam XII/Tpr Terima Kunjungan Bupati Melawi

Kegiatan ini mendapat apresiasi dari pemerintah daerah dan tokoh masyarakat yang menilai bahwa kembalinya semangat gotong royong di Kampung Liwutung adalah contoh positif di era individualisme saat ini. Mereka berharap Mapalus bisa terus menjadi fondasi kebersamaan yang mempererat hubungan antar warga sekaligus dapat mendorong kemajuan kampung liwutung khususnya di lingkungan jaga II,” ucap ibu Rosalin Masela warga kampung liwutung”.

BACA JUGA :  Sambut Natal Bersama Warga Papua Pegunungan, Satgas Kostrad Ibadah Bersama Di Daerah Penugasan

Kampung Liwutung membuktikan bahwa kemajuan dan tradisi bisa berjalan beriringan. Karena dengan budaya Mapalus, warga tak hanya membangun rumah dan jalan, tapi juga membangun rasa persaudaraan yang kuat, menjadikan kampung mereka lebih dari sekadar tempat tinggal — melainkan rumah bagi kebersamaan dan harapan bersama.

(Timo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *