Kota Sorong, PBD, Barometer99.com – Pemerintah Kota Sorong melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Daerah kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat berbasis desa. Hal ini ditandai dengan pembukaan kegiatan Fasilitasi Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat dalam Meningkatkan Pendapatan masyarakat, yang dilaksanakan di Aula Maranatha, Kelurahan Remu Utara, Distrik Sorong, pada Rabu (1/10/2025).
Kegiatan tersebut secara resmi dibuka oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Sorong, Tamrin Tajudin, ST, MM, yang hadir mewakili Wali Kota Sorong, Septinus Lobat, SH, M.PA, dan didampingi oleh Kepala Bappeda Kota Sorong, Amos Karet.
Dalam sambutannya, Tamrin menegaskan pentingnya kesinambungan kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat, terutama bagi kelompok perempuan pelaku usaha rumah tangga. Ia menyebut bahwa kegiatan ini bukan hanya sekadar pelatihan, tetapi langkah strategis yang harus terus dikawal dengan pendampingan dan evaluasi berkelanjutan.
“Kami berharap kegiatan ini tidak berhenti hanya pada pelatihan. Harus ada pendampingan, monitoring, dan evaluasi ke lapangan agar kita tahu sejauh mana usaha ini berkembang dan benar-benar memberi dampak pada pendapatan keluarga serta Pendapatan Asli Desa,” ujar Tamrin.
Sebanyak 55 peserta, mayoritas adalah ibu-ibu pelaku usaha kecil dari berbagai kelurahan, mengikuti kegiatan ini dengan antusias. Para peserta mendapatkan pelatihan pembuatan aneka kue dan olahan rumah tangga serta menerima bantuan peralatan usaha, seperti kompor, mixer, timbangan, cetakan, dan perlengkapan produksi lainnya.
Tamrin Tajudin ST, MM, juga menekankan bahwa semangat dan peran ibu-ibu dalam kegiatan ekonomi rumah tangga sangat besar dan patut diapresiasi.
“Ibu-ibu inilah ujung tombak penggerak ekonomi dari rumah. Mereka semangat, telaten, dan penuh dedikasi. Kita berharap usaha mereka tidak hanya bertahan, tapi bisa tumbuh dan naik kelas menjadi UMKM yang mandiri dan berkelanjutan,” tambahnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Riduan Gultom, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan program tahunan yang sudah berjalan selama tiga tahun berturut-turut. Setiap tahun, jumlah penerima manfaat meningkat, berdasarkan hasil seleksi dan pemantauan lapangan.
“Tahun pertama kami bantu 50 orang, tahun kedua 70 orang, dan tahun ini jumlahnya terus bertambah. Kami prioritaskan berdasarkan usulan proposal dan hasil verifikasi langsung di lapangan,” jelas Riduan.
Ia juga menegaskan bahwa bantuan yang diberikan tidak berdasarkan latar belakang, melainkan murni berdasarkan kriteria kelayakan usaha dan kebutuhan masyarakat di setiap kelurahan.
“Bantuan ini bersumber dari dana pemerintah yang diperuntukkan bagi seluruh warga sesuai kriteria, tanpa diskriminasi. Yang terpenting adalah mereka benar-benar memiliki usaha dan kemauan untuk berkembang,” tegasnya.
Dengan adanya program ini, Pemkot Sorong berharap dapat mendorong peningkatan kemandirian ekonomi masyarakat, mengurangi ketergantungan, dan secara langsung meningkatkan Pendapatan Asli Desa serta kesejahteraan keluarga.
Kegiatan ini sekaligus menjadi bukti bahwa pemberdayaan masyarakat, khususnya pelaku usaha perempuan, adalah strategi efektif dalam memperkuat fondasi ekonomi daerah dari tingkat paling dasar: keluarga dan desa.
(Timo)