Mataram-NTB, Baromrter99.com, Kelalaian pelayanan kesehatan di RSUD Provinsi NTB kembali menuai serbuan kritik. Kali ini, sebuah curhatan keluarga pasien yang dirahasiakan identitasnya viral di media sosial setelah diunggah oleh akun Instagram Mbojo Inside. Isi pesan tersebut menyinggung buruknya pelayanan dan dugaan diskriminasi yang berujung pada meninggalnya anggota keluarga mereka.
“Keluarga saya sudah dua kali kehilangan orang tercinta (dua tante saya) karena telat ditangani saat hendak operasi. Kami bahkan harus menempuh perjalanan jauh dari Kota Bima ke Mataram, sekitar 12 jam, demi mendapat pelayanan kesehatan yang baik. Namun kenyataannya tetap lamban, seolah harus ada ‘orang dalam’ agar bisa cepat dilayani,” tulis pengaduan tersebut.
Keluarga korban mengaku sudah melakukan berbagai upaya, termasuk meminta bantuan mahasiswa untuk melakukan aksi demonstrasi agar pihak rumah sakit mempercepat operasi. Namun setelah hampir dua minggu menunggu, pasien akhirnya meninggal dunia.
“Kami rakyat kecil seakan nyawa kami tiada harganya. Jangan sampai pelayanan kesehatan dibedakan karena status pasien ataupun perbedaan suku. Semua masyarakat NTB berhak mendapatkan pelayanan cepat, adil, dan manusiawi,” tegas keluarga dalam unggahan tersebut.
Unggahan itu kemudian memicu respons warganet lain, termasuk dari akun @subhansyafriansyah__, yang juga mengaku mengalami nasib serupa. Ia menceritakan bibinya harus menunggu operasi selama hampir dua minggu dengan alasan ruangan ICU penuh. “Bayangkan, tiga kali operasi ditunda. Kami hanya mengandalkan BPJS. Hari ini, 30 September pukul 00.48 WITA, bibi saya berpulang,” tulisnya.
Kasus ini menambah panjang daftar keluhan masyarakat terhadap RSUD Provinsi NTB yang dinilai gagal memberikan pelayanan cepat dan tepat. Kritik publik juga diarahkan kepada Pemerintah Provinsi NTB yang dianggap abai dalam melakukan pengawasan dan pembenahan layanan kesehatan.
Disisi Lain, Upaya redaksi untuk meminta penjelasan Direktur RSUD Provinsi NTB berakhir tanpa jawaban. (*).