Polda Maluku, Barometer99.com — Dalam rangka memperkuat daya tangkal generasi muda terhadap paham Intoleransi, Radikalisme, Ekstremisme, dan Terorisme (IRET), Tim Cegah Satgaswil Maluku Densus 88 Antiteror Polri hadir sebagai narasumber pada kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PK2MB) di Universitas Darussalam Ambon, Senin (15/9/2025).
Bertempat di Aula Kampus Unidar Ambon, kegiatan ini diikuti oleh sekitar 150 mahasiswa baru, jajaran dosen, serta pimpinan universitas. Tim Densus 88 dipimpin oleh IPTU Irawan Rumasoreng bersama delapan personel lainnya.
Dalam sesi utama, IPTU Irawan Rumasoreng memaparkan berbagai materi krusial terkait ancaman ideologi radikal di kalangan generasi muda, termasuk:
Strategi pencegahan IRET di lingkungan kampus
Potensi dan pola penyebaran paham radikalisme di Indonesia
Data kasus dan deretan aksi terorisme yang pernah terjadi di Tanah Air
Faktor penyebab munculnya radikalisme dan ekstremisme
Sarana dan target penyebaran paham terorisme
Penjelasan tentang proses terorisme dan karakter pelaku
Imbauan kepada mahasiswa untuk membentengi diri dan lingkungan dari infiltrasi paham berbahaya
“Radikalisme bisa muncul dalam berbagai bentuk dan dapat menyerang siapa saja, tanpa memandang agama maupun latar belakang,” tegas IPTU Irawan. Ia menambahkan bahwa keterbukaan informasi di era digital membuat penyebaran ideologi ekstrem semakin cepat, termasuk menyasar kalangan kampus.
Kegiatan ini turut dihadiri langsung oleh Rektor Universitas Darussalam Ambon, Dr. M. Riyadh Ulupatty, MP, serta Ketua Yayasan Unidar yang juga Ketua MUI Provinsi Maluku, Prof. Dr. Abdullah Latuapo, M.Pd.I. Hadir pula para Wakil Rektor dan jajaran dosen.
Dalam sambutannya, Moh. Daud Marasabessy, S.IP., M.Si., selaku moderator sekaligus Ketua Prodi Ilmu Pemerintahan, menyampaikan apresiasi kepada Densus 88 atas komitmen memberikan edukasi pencegahan radikalisme kepada mahasiswa baru.
“Mahasiswa sebagai agen perubahan harus memiliki kesadaran dan ketahanan ideologi. Materi ini sangat penting sebagai bekal membentengi diri dari pengaruh paham radikal,” ujarnya.
Rektor Unidar, Dr. M. Riyadh Ulupatty, dalam sambutannya menegaskan pentingnya kolaborasi antara institusi pendidikan tinggi dan aparat keamanan dalam menciptakan lingkungan kampus yang bebas dari paham ekstrem.
“Kami sangat terbuka untuk kerja sama berkelanjutan dalam upaya pencegahan dan edukasi seputar radikalisme, demi menciptakan generasi muda yang tangguh secara intelektual dan ideologis,” ungkap Rektor.
Kegiatan ini menjadi salah satu upaya konkret dalam membangun kesadaran kolektif di lingkungan akademik agar kampus tidak menjadi ladang subur penyebaran ideologi intoleran dan kekerasan.
#MalukuTarusBikingBae
#BasudaraTarusBikingBae