Palembang, Barometer99.com – Polda Sumsel memperingati Hari kelahiran Nabi Muhammad SAW dan Do’a bersama, Acara berlangsung di Auditorium Polda Sumsel, pada Rabu 10 September 2025 Pukul 20.00 WIB. Acara ini hadiri langsung oleh Kapolda Sumsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi S.I.K., M.M., Hadir juga Kodam II/Sriwijaya yang di wakili Brigjen TNI Iwan MZ S.E., Gubernur Sumsel yang di wakili Sekda Prov Sumsel Drs. H. Edward Candra, M.H., beserta pejabat utama Polda Sumsel pengurus Bhayangkari, jajaran TNI AD, AL, dan AU, tokoh agama, tokoh masyarakat, Jurnalis serta seluruh personel Polda Sumsel.
Pantauan awak media kami di lapangan, Kapolda Sumsel Irjen Pol Andi Rian membuka acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Do’a bersama dalam sambutannya beliau menyampaikan ” Pesan-pesan Persatuan dan kebersamaan yang kokoh antara seluruh ormas Islam yang berada di Prov Sumsel, agar makin erat hubungan silaturrahmi sesama dan tidak mudah terprovokasi berita Hoax serta isu pemecah belah, juga saling menghargai dan menghormati antar umat Islam dan umat agama lainnya “.
Dalam acara Maulid Nabi Muhammad SAW dan do’a bersama di Polda Sumsel, Al Ustadz Alwi Bin Isa Assegaf selaku penceramah menyampaikan bahwa ” kita semua harus meneladani Rasulullah Muhammad SAW, dalam hal apapun, salah satu contoh teladan Rasulullah adalah ketika beliau sering di ludahi oleh tetangga yahudi pada saat beliau berjalan menuju suatu tempat namun tidak pernah di balas oleh Rasulullah dengan hal serupa, kemudian ada suatu hari dimana yahudi tersebut tidak melakukan hal tersebut, kemudian Rasulullah bertanya kepada sahabat tentang keberadaan nya, sahabat menyampaikan bahwa yahudi tersebut sedang sakit. Rasulullah SAW kemudian pergi membesuk Yahudi tersebut, kemudian di kediaman yahudi tersebut dengan berlinang air mata menyatakan menjadi muslim dengan Mengucapkan Syahadat di depan Rasulullah.
Dari Sirah Nabawiyah ini, kami berharap agar Polda Sumsel menjadikan tauladan Rasulullah sebagai pedoman dalam bertugas, agar makin baik dalam melayani dan mengayomi masyarakat Sumsel. Kemudian dalam tausiyahnya Al-Ustadz Alwi Bin Isa Assegaf juga memberikan penjelasan yang mana menurut syari’at Islam tidak dibenarkan mengambil keputusan sesuatu perkara dalam keadaan atau kondisi perut yang kosong, terlalu kenyang, dan terburu-buru, karena ketiga tersebut dapat berdampak negatif dalam mengambil keputusan.”
Acara yang berlangsung Khidmat dan tertib ini ditutup dengan Do’a yang dipimpin oleh Al-Ustadz Alwi Bin Isa Assegaf serta sesi foto bersama.
Oryfrdn.