Mataram-NTB, Barometer99.com- Suasana Lapangan SMA Negeri 1 Mataram pada Senin pagi berbeda dari biasanya. Ratusan siswa berkumpul bukan untuk upacara bendera, melainkan menyaksikan salah satu momen penting dalam kehidupan demokrasi di sekolah: debat terbuka calon Ketua dan Wakil Ketua OSIS periode 2025–2026.
Acara ini menjadi sorotan karena bukan sekadar ajang adu gagasan, tetapi juga pembuktian bahwa praktik demokrasi yang Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur, dan Adil (LUBER JURDIL) bisa diwujudkan bahkan sejak bangku sekolah menengah atas.
Debat terbuka menampilkan dua pasangan calon Ketua dan Wakil Ketua OSIS. Nomor urut 1 adalah pasangan Yanta Kusuma Candra Karyanto, siswa kelas XI-F4, berpasangan dengan Raina Indah Nurhaliza Afifi, siswi kelas X-6. Mereka membawa visi: “Menjadikan OSIS sebagai wadah pengembangan diri dan potensi dengan berlandaskan nilai Pancasila, agama, dan kreativitas, serta menerapkan kedisiplinan agar memberi dampak positif bagi sekitar.”
Misi pasangan ini antara lain:
Meningkatkan iman dan takwa sebagai landasan utama berorganisasi.
Meningkatkan kinerja anggota OSIS agar tercipta kerjasama yang solid dan profesional.
Menjalin hubungan harmonis dengan ekstrakurikuler demi optimalisasi kreativitas siswa.
Menciptakan lingkungan sekolah yang disiplin, harmonis, dan aman.
Menjalankan program OSIS dengan penuh tanggung jawab dan konsistensi.
Sementara itu, pasangan nomor urut 2 adalah Bastian Almer Rayyan dari kelas XI-F1 yang maju bersama Ayu Keshya Maheswari, siswi kelas X-8. Mereka mengusung visi: “Menjadikan OSIS yang aktif dan inovatif untuk menciptakan lingkungan sekolah yang berkarakter dan berprestasi.”
Misi mereka difokuskan pada:
Mendukung, menyalurkan, dan memfasilitasi minat bakat siswa SMANSA Mataram.
Mendorong terciptanya lingkungan sekolah bebas perundungan serta peduli kesehatan mental.
Dua pasang calon ini membawa gagasan yang berbeda, tetapi sama-sama menunjukkan semangat untuk menjadikan OSIS sebagai pusat pengembangan siswa.
Debat dimulai dengan penyampaian visi dan misi, lalu dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dari panelis dan audiens. Suasana berjalan hangat, diselingi tepuk tangan dan sorak dukungan dari para pendukung masing-masing paslon.
Gatan, Ketua Organisasi Legislatif MPK CERGAS 2024/2025 sekaligus ketua panitia, mengaku bangga dengan jalannya acara. Menurutnya, kedua pasangan calon mampu menjawab pertanyaan dengan lugas, tenang, dan tetap menghormati lawan debat.
“Debat tahun ini berjalan baik dan lancar. Para kandidat menunjukkan sikap sportif, dan kami berharap masa kampanye ke depan juga berlangsung tertib. Kami dari MPK CERGAS mengingatkan semua warga SMANSA agar menggunakan hak pilihnya, karena setiap suara sangat berharga,” tegas Gatan.
Debat OSIS bukan sekadar formalitas, melainkan juga sarana pembelajaran politik praktis yang sehat. Para siswa tidak hanya diajak mendengarkan janji, tetapi juga menilai kapasitas calon pemimpin mereka. Audiens diberikan kesempatan mengajukan pertanyaan seputar isu kedisiplinan, kegiatan ekstrakurikuler, hingga program anti-bullying.
Kehadiran dua pasangan dengan visi berbeda memberi warna tersendiri. Pasangan Yanta–Raina lebih menekankan pada disiplin, religiusitas, dan optimalisasi potensi siswa secara menyeluruh. Sementara Bastian–Ayu menitikberatkan isu yang lebih kekinian: inovasi, prestasi, serta kesehatan mental. Perbedaan ini menunjukkan dinamika demokrasi yang sehat, di mana siswa dapat memilih sesuai dengan aspirasi mereka.
Dalam kesempatan yang sama, Plt. Kepala SMA Negeri 1 Mataram, Burhanudin, memberikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya debat. Ia menekankan bahwa kegiatan ini bukan hanya rutinitas tahunan, tetapi juga bentuk nyata pendidikan demokrasi.
“Kami bangga proses debat ini berjalan aman, damai, dan penuh keceriaan. Semoga seluruh tahapan, mulai dari kampanye hingga pemilihan umum nanti, tetap kondusif. Kami berharap siswa SMANSA memilih dengan bijak, sehingga terpilih Ketua dan Wakil Ketua OSIS yang amanah dan bekerja sungguh-sungguh,” ujar Burhanudin.
Usai debat, kedua pasangan calon diberi kesempatan melanjutkan ke masa kampanye. Aturan kampanye yang ditetapkan MPK CERGAS menekankan pentingnya menjaga etika, tidak menjelekkan lawan, dan tetap menjunjung persaudaraan sesama siswa.
Tahap berikutnya adalah pemilihan umum yang akan diikuti oleh seluruh siswa SMANSA Mataram. Panitia menegaskan prinsip LUBER JURDIL akan dijunjung tinggi: suara diberikan langsung oleh siswa, bersifat umum tanpa diskriminasi, bebas tanpa tekanan, rahasia tanpa diketahui orang lain, serta dijalankan dengan jujur dan adil.
Praktik demokrasi di SMA Negeri 1 Mataram mencerminkan bahwa sekolah bukan hanya tempat belajar akademis, tetapi juga laboratorium untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan. Melalui proses pemilu OSIS, siswa belajar arti kepemimpinan, tanggung jawab, serta pentingnya partisipasi aktif dalam kehidupan berorganisasi.
Dengan begitu, pengalaman berdemokrasi ini diharapkan menjadi bekal penting bagi generasi muda SMANSA Mataram ketika kelak terjun ke masyarakat. Demokrasi bukan sekadar jargon, melainkan sikap hidup yang harus dipraktikkan sejak dini.
Debat terbuka calon Ketua dan Wakil Ketua OSIS SMANSA Mataram 2025–2026 telah menjadi panggung inspiratif. Dua pasangan calon tampil percaya diri dengan visi dan misi masing-masing, panitia menjaga netralitas, sementara warga sekolah menunjukkan antusiasme tinggi.
Jika proses ini terus berjalan baik hingga tahap pemilihan, maka SMANSA Mataram layak menjadi contoh sekolah menengah atas yang berhasil menerapkan demokrasi LUBER JURDIL. Sebuah langkah nyata bahwa nilai-nilai demokrasi bisa hidup dan tumbuh sejak di bangku SMA, membentuk generasi muda yang cerdas, kritis, dan berintegritas. (red).