Ogan Komering Ilir, Barometer99.com – BPJS Kesehatan Kantor Cabang Palembang bersama Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) menggelar Forum Kemitraan Pengelolaan Kerja Sama Fasilitas Kesehatan bersama Pemangku Kepentingan pada Senin, 4 Agustus 2025. Kegiatan yang dilaksanakan di ruang pertemuan Sekretariat Daerah OKI ini membahas isu strategis dalam peningkatan mutu pelayanan kesehatan, khususnya di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).
Acara dibuka langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten OKI, Asmar Wijaya. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam memperkuat sistem pelayanan kesehatan di wilayah kabupaten OKI.
“Peningkatan kualitas layanan kesehatan tidak bisa dilakukan secara parsial. Harus ada kolaborasi konkret antara pemerintah daerah, fasilitas kesehatan, BPJS Kesehatan dan pemangku kepentingan lainnya,” ujar Asmar.
Selanjutnya, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Palembang yang dalam kesempatan ini diwakili oleh Kepala Bagian Penjaminan Manfaat dan Utilisasi, Dicky Permana Putra. Ia menyampaikan evaluasi dan tantangan dalam pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di wilayah Kabupaten OKI, khususnya dari sisi ketersediaan SDM dan fasilitas penunjang layanan di FKTP.
Dalam forum ini, pemangku kepentingan dari Dinas Kesehatan dan fasilitas kesehatan tingkat pertama menyepakati pentingnya pemetaan kebutuhan secara komprehensif. Hal ini mencakup tenaga medis, tenaga pendukung, serta sarana dan prasarana pelayanan yang menjadi prioritas.
“Mapping kebutuhan harus segera disusun. Kita butuh data yang konkret dan akurat agar pengusulan penambahan SDM bisa tepat sasaran. Ini akan disampaikan ke BKPSDM sebagai dasar perencanaan untuk tahun anggaran selanjutnya,” ucap Dicky.
Para peserta forum juga sepakat bahwa peningkatan mutu layanan tidak hanya berbicara soal jumlah tenaga medis, tetapi juga kompetensi, distribusi, dan ketersediaan alat kesehatan dasar di seluruh FKTP yang tersebar di Kabupaten OKI.
Hasil diskusi dalam forum tersebut menghasilkan sejumlah kesimpulan utama. Pertama, akan dilakukan pemetaan kebutuhan tenaga medis dan sarana prasarana oleh masing-masing fasilitas kesehatan. Kedua, hasil pemetaan tersebut akan dikompilasi oleh Dinas Kesehatan untuk disampaikan ke BKPSDM OKI. Ketiga, seluruh proses akan dijadikan dasar perencanaan penambahan SDM dan penguatan sarana untuk tahun anggaran berikutnya.
Kegiatan Forum Kemitraan ini juga menjadi bukti konkret bahwa kolaborasi antar pemangku kepentingan adalah kunci dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang inklusif, merata, dan berkesinambungan. Dengan sinergi yang erat, BPJS Kesehatan bersama dengan Pemerintah Kabupaten OKI optimis dapat terus meningkatkan kualitas layanan kesehatan di wilayah kabupaten OKI.
(Ril/Red)