Wakapolda PBD: Jambore Adat 2025 Jadi Tonggak Persatuan dan Pembangunan Papua Barat Daya

Kota Sorong, Papua Barat Daya Barometer99.com Kepolisian Daerah Papua Barat Daya menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung pembangunan berbasis kearifan lokal dengan menghadiri Jambore Masyarakat Adat Papua Barat Daya 2025, yang mengusung semangat kebersamaan melalui tema besar: “Papua Bersatu, Indonesia Maju Menuju Generasi Sehat, Ekonomi Mandiri, dan Kampung Terpadu, Rajut Nyaman Tenun Kebangsaan.”

Acara strategis ini dilaksanakan di Kota Sorong pada Selasa, 12 Agustus 2025, dan dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Papua Barat Daya, Semmy Ronny Thabaa, S.IK, SE, yang hadir mewakili Kapolda Brigjen Pol Gatot Hariwibowo, S.IK, M.A.P.

Kehadiran Wakapolda bersama jajaran Forkopimda lainnya menandai peran aktif Polri dalam mendukung proses pembangunan daerah yang inklusif dan berbasis budaya. Hadir pula Wakil Gubernur Papua Barat Daya, Ahmad Nausrau, S.Pd.I, Kabinda Papua Barat Daya, Letkol Laut (T) Wahyu Nugroho Budiharjo, ST, serta para kepala suku, tokoh adat, dan pemangku kepentingan dari seluruh wilayah.

BACA JUGA :  Meriahkan HUT Koops Udara, Koops Udara I Gelar Pertandingan Mini Soccer Bersama TNI-Polri dan Selebriti FC

Wakapolda PBD juga menegaskan bahwa keamanan dan pembangunan adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. “Polri siap menjadi mitra strategis masyarakat adat dalam menjaga stabilitas wilayah, demi menciptakan ruang aman untuk pertumbuhan ekonomi dan lahirnya generasi Papua yang sehat secara fisik maupun sosial,” ungkap Semmy Ronny Thabaa.S.IK, SE.

Lebih jauh, kegiatan Jambore ini dipandang sebagai momentum penting dalam memperkuat integrasi antara masyarakat adat dan pemerintah. Ketua Majelis Rakyat Papua (MRP) Papua Barat Daya, Alfons Kambu, secara tegas menyatakan bahwa otonomi khusus Papua harus dimanfaatkan sebaik mungkin sebagai alat pemberdayaan, bukan sekadar simbol administratif.

BACA JUGA :  Dialog Intefaktif, Ops Bina Karuna Kapuas 2022 Berikan Sosialisasi Secara Door To Door

“Pembangunan di tanah Papua Barat Daya harus berangkat dari suara dan kebutuhan masyarakat adat sendiri. Kita ingin melihat mereka bukan lagi sebagai objek, melainkan sebagai subjek utama pembangunan,” ujar Alfons.

Sinergi antara Polri, pemerintah daerah, dan masyarakat adat dipandang sebagai fondasi penting untuk mewujudkan cita-cita bersama: generasi Papua yang sehat, ekonomi masyarakat yang mandiri, serta kampung-kampung adat yang terpadu dan berdaya saing.

BACA JUGA :  Pasca Banjir, Danramil Kemusu Pimpin Anggota nya Bantu Bersihkan Rumah

Wakapolda juga mengajak seluruh peserta jambore untuk terus menjaga kerukunan, mempererat nilai-nilai kebhinekaan, dan menjunjung tinggi persatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Kolaborasi adalah kunci. Kami di kepolisian siap menjadi garda depan dalam mendampingi masyarakat adat menjalankan pembangunan yang berkelanjutan dan berpihak pada nilai-nilai lokal,” tutup Wakapolda.

Acara Jambore Masyarakat Adat 2025 ini diharapkan menjadi tonggak awal dari penguatan sinergi strategis antara unsur pemerintah, aparat keamanan, dan komunitas adat dalam membangun Papua Barat Daya yang lebih maju, adil, dan bermartabat.

(Timo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *