PALEMBANG, Barometer99.com — Menyongsong musim kemarau yang rawan terhadap bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Polda Sumatera Selatan ( Polda Sumsel ) menggelar Apel Gelar Pasukan, Peralatan, dan Simulasi Penanggulangan Karhutla di Lapangan Mapolda Sumsel, Palembang, Kamis pagi 7 Agustus 2025
Acara strategis ini dipimpin langsung oleh Wakapolda Sumsel Brigjen Pol M.Zulkarnain,
SIK,MSI mewakili Kapolda Sumsel Irjen Pol Andi Rian R. Djajadi, S.I.K., M.H., turut hadir pada kegiatan tersebut Irwasda Polda Sumsel Kombes Pol Feri Handoko Soenarso SH, SIK beserta PJU Polda Sumsel
Tujuan dari apel ini adalah untuk memastikan kesiap siagaan Personel Polda Sumsel dan jajaran baik personel maupun peralatan dalam menghadapi potensi karhutla yang kerap mengancam wilayah Sumsel di musim kemarau. Dalam kesempatan tersebut, ditampilkan berbagai jenis peralatan pemadaman, termasuk mobil pemadam, alat semprot portabel, drone pemantau titik panas, serta alat berat untuk membuka akses ke titik-titik rawan api.
Dalam arahannya, Wakapolda Sumsel mengatakan Apel gelar pasukan ini bukan sekedar seremonial, namun sejatinya adalah wujud nyata Polda Sumsel dalam menghadapi tantangan bencana kebakaran hutan dan lahan, yang saban tahun menjadi momok serius bagi masyarakat dan lingkungan di wilayah Provinsi Sumsel jelas mantan Dirkrimsus Polda Sumsel
Jenderal bintang satu ini, menyampaikan berdasarkan data dari BMKG, puncak musim kemarau tahun ini diprediksi terjadi pada bulan Agustus hingga September 2025 ,dan Gubernur Sumsel telah menetapkan status siaga darurat asap dan karhutlah ditujuh kabupaten/Kota yang memiliki kerawanan tinggi,yakni Ogan Ilir,OKI, Prabumulih,Pali, Banyuasin,Muba dan Kabupaten Muara Enim
Sebagai langkah proaktif,Polda Sumsel telah menyiapkan personel terlatih melalui pelatihan terpadu, guna meningkatkan pengetahuan,dan keterampilan serta ketanggapan operasional dalam penanganan Karhutlah.
Menurut Alumni Akpol 94 ini , penanganan Karhutlah membutuhkan sinergi yang kokoh, oleh karena itu,Polda Sumsel terus memperkuat kolaborasi strategis dengan unsur TNI,BPBD,SAR,Dinkes, mangga Agni, serta komunitas masyarakat peduli Api sebagai garda terdepan dalam pencegahan dan pemadaman dini
Kita ketahui provinsi Sumatera Selatan merupakan wilayah yang mendapat Atensi nasional, apabila karhutlah tidak ditangani dengan cepat dan tepat, bukan hanya masyarakat lokal yang terdampak, namun juga kawasan regional, bahkan negara tetangga akan menerima imbas dari bencana asap lintas batas.
Selaras dengan hal tersebut,kita harus senantiasa siaga terhadap potensi ancaman karhutlah, karena dapat terjadi sewaktu waktu terlebih dipuncak musim kemarau seperti saat ini,dan Polda Sumsel siap dengan langkah preventif, preemtif, serta Gakkum secara profesional dan akuntabel untuk mereduksi resiko bencana sejak dini tutupnya,”
Sementara itu, Kabid Humas Kombes Pol Nandang Mu’min Wijaya, S.I.K., M.H. menekankan pentingnya sinergi antara TNI-Polri, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam mengantisipasi kebakaran.
> “Kami dari Polda Sumsel siap mendukung penuh upaya penanggulangan karhutla. Personel dan peralatan sudah kami siapkan, patroli dan sosialisasi terus kami gencarkan,” ujarnya.
Menurut mantan Kapolresta Pekanbaru ini, tindakan pembakaran hutan untuk membuka lahan baru atau membersihkan sisa panen tidak boleh dilakukan lagi, karena dampaknya bisa berskala regional bahkan internasional, terutama dari sisi kesehatan dan transportasi udara akibat kabut asap.
> “Kami imbau kepada para pemilik lahan, khususnya perusahaan, agar siaga menghadapi musim kemarau. Sediakan sumber air, kanal isolasi api, serta peralatan pemadam yang mudah dijangkau,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, juga dilakukan simulasi penanggulangan karhutla, mulai dari deteksi titik api menggunakan drone, evakuasi warga, hingga proses pemadaman api oleh tim Polda Sumsel yang sudah mengikuti pelatihan dari BPBD, Manggala Agni, dan relawan. Simulasi tersebut menggambarkan kesiapan taktis seluruh elemen dalam menghadapi skenario terburuk.
Adapun wilayah-wilayah rawan karhutla seperti Kabupaten Banyuasin, Musi Banyuasin, Ogan Komering Ilir, dan Ogan Ilir dan 3 Kabupaten lainnya kembali menjadi fokus perhatian pada tahun ini. Kepolisian menegaskan akan bertindak tegas terhadap pelaku pembakaran, baik individu maupun korporasi, guna menekan potensi bencana sejak dini.
Melalui kegiatan ini, Sumatera Selatan meneguhkan komitmennya untuk tidak lagi menjadi langganan kabut asap. Pemerintah bersama seluruh elemen masyarakat diharapkan bahu-membahu dalam menciptakan musim kemarau yang bebas dari karhutla.
> “Kalau semua pihak bergerak bersama dan patuh terhadap aturan, kami optimis tahun ini bisa dilewati tanpa tragedi asap,” pungkas Nandang.
(Ril/Red)