Berita  

Kapolres Simalungun Pimpin Langsung Olah TKP Temuan Mayat Remaja, Tim Gabungan Dalami Penyebab Kematian

SIMALUNGUN, Barometer99.com Kepemimpinan responsif dan tindakan presisi Kapolres Simalungun AKBP Marganda Aritonang, S.H., S.I.K., M.M., kembali terlihat dalam penanganan kasus temuan mayat seorang siswa SMP berusia 14 tahun di Kelurahan Perdagangan I. Pimpinan tertinggi Polres Simalungun turun langsung memimpin pengecekan tempat kejadian perkara (TKP) pada Rabu (6/8/2025) malam, mengerahkan tim gabungan untuk mengungkap penyebab kematian yang masih misterius ini.

 

Kepala Seksi Humas Polres Simalungun AKP Verry Purba, saat dikonfirmasi wartawan pada Kamis (7/8/2025) sekitar pukul 16.30 WIB, menjelaskan bahwa penanganan kasus ini menunjukkan komitmen tinggi Polri untuk masyarakat dalam memberikan pelayanan kepolisian yang profesional dan responsif.

“Kapolres langsung memimpin pengecekan TKP kejadian temuan mayat di wilayah hukum Polres Simalungun pada Rabu malam pukul 20.00 WIB hingga selesai,” ujar AKP Verry Purba menjelaskan keterlibatan langsung pimpinan dalam penanganan kasus sensitif ini.

Lokasi penemuan mayat berada di dalam kamar rumah korban di Jalan Veteran nomor 42 Lingkungan IV Kelurahan Perdagangan I, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun. Korban yang ditemukan tewas adalah seorang remaja laki-laki berinisial F, lahir di Berastagi pada 16 Desember 2010, berusia 14 tahun, siswa kelas IX SMP yang beralamat di lokasi yang sama.

Tim yang terlibat dalam pengecekan TKP sangat komprehensif, menunjukkan keseriusan Polres Simalungun dalam menangani kasus ini. “Pengecekan TKP dihadiri secara lengkap oleh seluruh jajaran pimpinan Polres Simalungun bersama tim teknis dari berbagai unit,” ungkap Kasi Humas menyebutkan komposisi tim penanganan.

BACA JUGA :  TNI AL Kawal Kapal Perang Spanyol di ALKI III, Tunjukkan Komitmen Jaga Kedaulatan dan Perdamaian di Timur Indonesia

Tim gabungan tersebut meliputi Kabag Ren Polres Simalungun AKP Tugono, S.H., Kasat Reskrim Polres Simalungun AKP Herison Manulang, S.H., Kapolsek Perdagangan AKP Ibrahim Sopi, S.H., M.H., Tim Pusinafis Polda Sumut, Tim Inafis Sat Reskrim Polres Simalungun, Lurah Perdagangan I M. Asril Nasution, S.H., personel Jatanras Polres Simalungun, dan personel Polsek Perdagangan.

Menurut keterangan Kasi Humas, kronologi penemuan mayat dimulai pada Rabu (6/8/2025) sekitar pukul 11.15 WIB ketika Kapolsek Perdagangan AKP Ibrahim Sopi menerima laporan dari masyarakat tentang penemuan mayat di lokasi tersebut.

“Kapolsek langsung memerintahkan Kanit Reskrim IPDA Gerry D. Simanjuntak, S.H., M.H., dan piket fungsi untuk melakukan pengecekan TKP,” ucap AKP Verry Purba menjelaskan respon awal yang cepat dari jajaran kepolisian.

Setelah petugas tiba di TKP, Tim Inafis Polres Simalungun AIPDA Sujid Syahputra bersama personel Polsek Perdagangan melakukan olah TKP dan pemeriksaan terhadap korban serta saksi-saksi. Penemuan mayat bermula dari kekhawatiran ibu korban yang sedang bepergian ke Berastagi sejak Senin (4/8/2025) bersama anak yang lebih tua untuk mengunjungi kakak tertua.

“Korban ditinggal dalam keadaan sehat dan tidak ada yang mencurigakan menurut keterangan ibu dan kakaknya, serta dititipkan kepada pamannya yang tinggal tidak jauh dari rumah,” ungkap Kasi Humas menjelaskan kondisi sebelum kejadian.

Pada hari Rabu sekitar pukul 7.00 WIB, ibu korban menelepon saksi berinisial S karena khawatir anaknya sudah sehari tidak mengangkat telepon. Saksi S, seorang laki-laki berusia 52 tahun, pedagang etnis Tionghoa beragama Buddha yang beralamat di Jalan Sandang Pangan nomor 15, kemudian diminta untuk mengecek kondisi korban.

BACA JUGA :  Kemandirian Penanganan Sungai Citarum Terus Disosialisasikan

“Saksi S mengetuk rumah korban dan memanggilnya, tetapi tidak ada sahutan dari dalam rumah meskipun lampu depan masih menyala,” ujar AKP Verry Purba menceritakan kronologi penemuan.

Setelah mendapat izin dari ibu korban untuk membuka pintu, saksi S memanggil kakaknya berinisial P dan saksi lain berinisial R untuk membantu. Ketika ketiganya berhasil masuk ke dalam rumah, mereka mencium bau bangkai yang menyengat.

“Saksi S mengambil kursi dan melihat ke dalam kamar, ditemukan sesosok mayat tergeletak di tempat tidur dengan kepala tertutup plastik putih,” ucap Kasi Humas menjelaskan momen penemuan yang mengejutkan.

Melihat kondisi tersebut, saksi segera memanggil Kepling IV bernama Hotman Purba dan melaporkan kejadian ini ke Polsek Perdagangan. Hasil pemeriksaan di TKP menunjukkan korban ditemukan dalam keadaan telentang di tempat tidur dengan kedua kaki menggantung ke lantai, mengenakan baju kaos lengan panjang warna putih dengan lengan biru bertuliskan “Berastagi”.

“Yang menarik perhatian adalah kepala korban tertutup plastik asoy warna putih, dan kondisi kamar terkunci dari dalam,” ungkap AKP Verry Purba menjelaskan temuan penting di TKP.

Tim telah melakukan berbagai tindakan komprehensif termasuk olah TKP bersama Tim Inafis Polres Simalungun, mengamankan barang bukti, melakukan interogasi terhadap saksi-saksi, berkoordinasi dengan Lurah Perdagangan I, mendokumentasikan mayat, dan melaporkan kepada pimpinan.

BACA JUGA :  Polres Bogor Tangkap Pelaku Penyerangan Di Cafe Cinus, Yang Akibatkan Seorang Pemuda Tewas

Kasi Humas menegaskan bahwa informasi yang beredar di masyarakat tentang korban yang diikat tidak benar. “Informasi bahwa korban diikat itu tidak benar, namun memang benar kepala korban ditutup plastik,” ucap AKP Verry Purba meluruskan kabar yang beredar.

Mengenai dugaan pembunuhan, pihak kepolisian belum menemukan indikasi kuat ke arah tersebut mengingat situasi rumah tertutup rapat dari dalam dan pintu kamar juga terkunci dari dalam. “Untuk penyebab kematian yang pasti, pihak kepolisian masih menunggu hasil autopsi dari Rumah Sakit Djasamen Saragih Kota Pematang Siantar,” ujar Kasi Humas.

Tim penyidik saat ini masih melakukan pemeriksaan mendalam terhadap seluruh keluarga dan saksi-saksi, termasuk teman-teman korban serta perangkat elektronik korban seperti handphone dan laptop. “Ada juga dugaan bahwa korban berniat bunuh diri, namun masih didalami lebih lanjut penyebabnya jika dugaan itu benar,” ungkap AKP Verry Purba menjelaskan arah penyelidikan.

Korban diketahui tinggal bersama ibu dan kakaknya dalam satu rumah, sedangkan orang tuanya telah bercerai. “Penanganan kasus ini menunjukkan komitmen Kapolres Simalungun dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat melalui kepemimpinan langsung dan tindakan yang presisi,” ucap AKP Verry Purba mengapresiasi kepemimpinan Kapolres dalam menangani kasus sensitif ini.

(Ril/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *