Panen Perdana Jagung Hibrida di Desa Ngarak, Meski Tanah Kurang Mendukung Warga Tetap Semangat Bertani

Polsek Mandor, Barometer99.com ~ Polres Landak ~ Polda Kalbar ~ Bertempat di lahan milik Petrus, warga Dusun Ngarak, Desa Ngarak, Kecamatan Mandor, Kabupaten Landak, telah dilaksanakan kegiatan panen perdana tanaman jagung hibrida oleh warga setempat, Rabu (6/8/2025). Kegiatan ini menjadi bentuk semangat warga desa dalam mengembangkan sektor pertanian, meskipun kondisi tanah yang tidak ideal menjadi tantangan utama.

Panen perdana ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, di antaranya Kapolsek Mandor IPTU Yulianus van Chanel, TK, S.I.P, Kepala BPP Mandor Haerudin, SP, Kepala Desa Ngarak Ramsiah, BA Penggerak Desa Ngarak Briptu Y. Alola, PPL Desa Ngarak Adi Ma’ruf, pemilik lahan Petrus, anggota Polsek Mandor, serta sekitar enam orang pekerja yang terlibat langsung dalam kegiatan pertanian tersebut.

Lahan seluas 1,5 hektare yang ditanami jagung hibrida menjadi pusat kegiatan panen. Dari luas tersebut, 1 hektare telah dipanen hari ini dengan hasil kurang lebih 1.300 kg. Sisanya, sekitar 0,5 hektare, direncanakan akan dipanen pada Kamis (7/8/2025), dengan total perkiraan hasil panen mencapai 2.000 kg.

Kapolsek Mandor IPTU Yulianus van Chanel, TK, S.I.P menjelaskan bahwa kegiatan seperti ini merupakan bentuk nyata dukungan terhadap ketahanan pangan di wilayah hukum Polsek Mandor.

“Kami sangat mengapresiasi semangat warga Desa Ngarak yang terus berinovasi dan berusaha dalam bidang pertanian meskipun menghadapi kendala pada kondisi lahan. Kehadiran kami di sini sebagai bentuk dukungan terhadap kegiatan positif masyarakat,” jelasnya.

Kapolsek juga menambahkan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mendukung keberhasilan pertanian lokal.”Kami berharap ke depan akan lebih banyak program pendampingan dan bantuan dari pemerintah agar hasil pertanian masyarakat bisa meningkat dan berdampak langsung pada kesejahteraan warga,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala BPP Mandor, Haerudin, SP menuturkan bahwa hasil panen kali ini memang belum maksimal karena faktor kondisi tanah.”Tanah di lokasi ini tergolong hitam berpasir, kuning, dan berbatu. Ini sangat memengaruhi pertumbuhan tanaman jagung sehingga hasilnya belum bisa optimal. Namun dengan pengolahan lahan yang lebih baik dan penggunaan teknologi pertanian yang tepat, kami yakin ke depannya hasil panen bisa lebih baik,” ungkap Haerudin.

Meski menghadapi tantangan alam, kegiatan ini menunjukkan tekad dan kerja keras warga Desa Ngarak dalam memanfaatkan lahan yang ada demi meningkatkan produksi pertanian dan ketahanan pangan desa. Panen perdana ini menjadi awal yang menjanjikan bagi langkah-langkah pertanian selanjutnya di wilayah tersebut.

(Ril/Red)

Exit mobile version