Kabupaten Sorong PBD, Barometer99.com – Dalam rangka memperkuat struktur ekonomi kerakyatan berbasis desa, Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya (Pemprov PBD) melalui Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan UMKM terus melakukan langkah strategis dengan meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) anggota Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes Merah Putih).
Langkah konkret tersebut diwujudkan melalui pelatihan intensif pengelolaan koperasi modern yang digelar secara bertahap bagi para pengurus dan anggota Kopdes Merah Putih di enam kabupaten/kota. Pelatihan ini merupakan bagian dari upaya sistematis Pemprov PBD dalam mewujudkan kemandirian ekonomi desa serta pemerataan kesejahteraan masyarakat.
Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, saat membuka pelatihan perdana di Kabupaten Sorong pada Selasa (5/8), menegaskan bahwa koperasi merupakan fondasi utama dalam mendorong ekonomi rakyat, dan keberhasilan pengelolaannya sangat bergantung pada kualitas SDM yang menjalankannya.
“Koperasi bukan hanya wadah simpan pinjam. Ini adalah instrumen pemberdayaan ekonomi rakyat yang harus dikelola secara profesional, transparan, dan akuntabel. Kita ingin Kopdes Merah Putih bukan sekadar nama, tetapi benar-benar menjadi motor penggerak ekonomi desa,” tegas Elisa.
Pelatihan tahap pertama ini menyasar 30 peserta dari Kabupaten Sorong, Sorong Selatan, dan Maybrat. Kegiatan ini meliputi materi teknis tentang manajemen koperasi modern, pencatatan keuangan, perencanaan bisnis koperasi, hingga pemanfaatan teknologi digital dalam operasional koperasi.
Kepala Bidang Koperasi dan UMKM Dinas Koperindag PBD, Salmon Kambuaya, menjelaskan bahwa tujuan utama pelatihan ini adalah untuk menciptakan SDM koperasi yang andal dan siap menjalankan koperasi secara mandiri.
“Banyak dari pengurus Kopdes Merah Putih berasal dari latar belakang non-koperasi. Itu sebabnya pelatihan ini menjadi sangat penting. Mereka kita latih agar tidak hanya memahami konsep koperasi, tetapi juga mampu menjalankan koperasi dengan prinsip efisiensi dan pelayanan anggota,” jelas Salmon.
Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung selama tiga hari, yakni dari tanggal 4 hingga 6 Agustus 2025. Setelah itu, pelatihan serupa akan digelar kembali pada 7 Agustus 2025 untuk 30 anggota Kopdes dari Kabupaten Raja Ampat, Tambrauw, dan Kota Sorong.
Kambuaya mengungkapkan, dari total 1.013 kampung/kelurahan di enam kabupaten/kota di Papua Barat Daya, sebanyak 952 Kopdes Merah Putih telah terbentuk dan berbadan hukum, sementara sisanya masih dalam proses administrasi.
“Kami terus dorong kabupaten yang belum menuntaskan pembentukan Kopdes Merah Putih, seperti Raja Ampat, Sorong Selatan dan Tambrauw, agar segera menyelesaikan proses tersebut. Ini penting demi keberhasilan program besar ini,” ujarnya.
Program Kopdes Merah Putih merupakan inisiatif strategis nasional yang didorong oleh Kementerian Koperasi dan UKM serta didukung penuh oleh Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya. Kopdes ini bertujuan memberikan akses ekonomi langsung kepada masyarakat kampung, memotong ketergantungan terhadap tengkulak, serta menciptakan ekonomi berkeadilan di wilayah tertinggal dan terluar.
Pemprov PBD berharap, melalui pelatihan ini, Kopdes Merah Putih akan bertransformasi menjadi koperasi modern yang mampu menjadi penopang utama ekonomi desa, dengan struktur kelembagaan yang kuat dan sistem manajemen yang akuntabel.
“Kita ingin setiap kampung punya koperasi aktif yang menjadi tumpuan masyarakatnya. Dengan peningkatan kapasitas ini, kami yakin Papua Barat Daya bisa menjadi model pengembangan koperasi desa di Indonesia Timur,” tutup Kambuaya.
Jumlah Kopdes Merah Putih terbentuk (per kabupaten)
Jadwal pelatihan per wilayah
Tujuan utama program Kopdes Merah Putih
Dampak yang diharapkan: ekonomi lokal, lapangan kerja, pemberdayaan perempuan dan pemuda desa
(Timo)