Apel Gelar Pasukan Dan Simulasi Karhutla di Griya Agung Palembang

PALEMBANG, Barometer99.com Dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi kebakaran hutan dan lahan (karhutla),Polda Sumsel turut serta dalam apel gelar pasukan serta peralatan dan simulasi karhutla Provinsi Sumatera Selatan yang digelar di lapangan Griya Agung, Palembang Selasa 29 Juli 2025 pagi

Acara ini dipimpin langsung oleh menteri Lingkungan hidup, Republik Indonesia DR Hanif Faisol Nurofiq ,SH,M.Hum didampingi Gubernur Sumsel Herman Deru, Kapolda Sumsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi,SIK,MH dan Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Ujang Darwis, serta dihadiri oleh Ka BNPB Letjen TNI Dr Suharyanto Sos ,MM pejabat utama Polda dan stakeholder Forkopimda Provinsi Sumsel.

Apel ini bertujuan untuk memastikan kesiapan personel dan peralatan dalam menghadapi ancaman karhutla yang kerap terjadi di wilayah Sumatera Selatan. Dalam kesempatan tersebut, berbagai peralatan pemadam kebakaran dan alat berat ditampilkan, menunjukkan kesiapan yang matang dalam menangani situasi darurat.

Saat dimintai keterangan nya usai pimpin Apel menteri Lingkungan hidup Republik Indonesia mengatakan Hari ini sebenarnya kita agak sedikit berbangga, terjadi penurunan (karhutla) yang cukup serius di Sumsel dibandingkan provinsi lain,” ungkap Hanif usai apel pasukan siaga karhutla di Griya Agung Palembang, Selasa (29/7/2025).

Hanif menambahkan, Sumatera Selatan memiliki luas lahan gambut mencapai 2,1 juta hektar. Ia menyebutkan, lahan gambut tersebut relatif stabil dengan tinggi muka air yang terjaga, sehingga kecil kemungkinan untuk terbakar. “Kita menjaga tinggi muka air gambut tidak melampaui batas yang menyebabkan kebakaran secara mandiri. Ini kebakaran hanya mungkin terjadi bila mana ada upaya membakarnya,” jelasnya.

Hanif meminta Kapolda Sumatera Selatan untuk tidak ragu dalam mengambil tindakan hukum terhadap pemilik lahan konsesi yang membiarkan kebakaran terjadi di wilayah mereka. “Kami dari Lingkungan Hidup juga akan mendorong penanggung jawab para pemegang konsesi jika terjadi kebakaran lahan di wilayahnya. Jadi segala upaya, segala cara telah diupayakan oleh Bapak Presiden untuk menjamin bahwa di tengah-tengah krisis panas ini, maka api tidak boleh menjadi bencana yang besar,” tambahnya.

Saat dimintai keterangan Kapolda Sumsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi SIK MH melalui Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Nandang Mu’min Wijaya SIK MH menyatakan pentingnya koordinasi dan kerja sama antara semua pihak terkait dalam penanggulangan karhutla.

“Kita harus selalu siap dan sigap dalam menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan. Semua pihak harus bekerja sama dan berkoordinasi dengan baik agar upaya pencegahan dan penanggulangan bisa berjalan efektif,” ujarnya.

Kabid Humas Polda Sumsel menambahkan bahwa Polri, siap mendukung penuh setiap upaya penanggulangan karhutla. “Kami telah menyiapkan personel dan peralatan yang dibutuhkan untuk membantu mengatasi karhutla. Kami juga terus melakukan patroli dan sosialisasi kepada masyarakat untuk mencegah terjadinya kebakaran,kita siap berkolaborasi dan bersinergi bersama TNI, Polri, dan pemerintah daerah sangat penting dalam menghadapi tantangan ini,” tegasnya.

Menurut mantan Kapolresta Pekanbaru Polda Riau ini,Tindakan membakar pada kawasan hutan dan lahan gambut saat membuka kebun baru dan pembakaran untuk membersihkan lahan dari sisa panen yang biasa dilakukan pada setiap musim kemarau tidak boleh dilakukan lagi.

Dampak pembakaran itu selain menimbulkan masalah di daerah ini, juga sering dikeluhkan masyarakat internasional karena asapnya mengganggu kesehatan dan aktivitas penerbangan tambah Alumni Akpol 97

Aksi tersebut tidak boleh terjadi lagi, sebagai tindakan pencegahan pihaknya mengimbau kepada masyarakat dan pemilik perusahaan perkebunan agar meningkatkan kewaspadaan menghadapi musim kemarau beberapa bulan ke depan.

Lahan perkebunan yang rawan terjadi kebakaran pada setiap musim kemarau, diminta kepada pemiliknya atau pengelolanya membangun kanal, menyiapkan sumber air, dan peralatan yang dapat digunakan dengan mudah dan cepat untuk memadamkan api.

Jika sampai terjadi kebakaran pada lahan perkebunan milik masyarakat dan perusahaan, akibat unsur kesengajaan pihaknya tidak segan-segan melakukan tindakan tegas memprosesnya sesuai ketentuan hukum, katanya

Menurut dia, kebakaran hutan dan lahan yang rawan terjadi pada setiap musim kemarau dapat dicegah, jika dilakukan berbagai langkah antisipasi serta persiapan sejak jauh-jauh hari.

Beberapa daerah yang tergolong rawan kebakaran hutan dan lahan seperti Kabupaten Banyuasin, Musi Banyuasin, Ogan Komering Ilir, dan Kabupaten Ogan Ilir yang pada tahun kemarinnya sering terjadi kebakaran lahan.

Melalui penegakan hukum secara tegas, serta berbagai upaya pencegahan dan partisipasi dari seluruh lapisan masyarakat, pihaknya optimistis bencana kabut asap dampak kebakaran hutan dan lahan yang terjadi pada setiap musim kemarau dapat dihindari pada tahun ini, tandasnya.

(Ril/Red)

Exit mobile version