Kota Sorong, 22 Juli 2025 Barometer99.com – Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) XIV Sorong turut menyukseskan perhelatan “Road to Festival Ekonomi Syariah (FESyar) 2025 – Torang Muamalah”, yang resmi dibuka hari ini di Hotel Vega, Kota Sorong. Acara strategis ini menandai langkah awal Papua Barat Daya menuju peran baru sebagai pusat ekonomi syariah di kawasan timur Indonesia.
Komandan Lantamal XIV, Laksamana Pertama TNI Joni Sudianto CHRMP, M.Tr. Opsla, diwakili oleh Letkol Laut (KH) Bambang Purwanto, A.Md, SE, hadir bersama jajaran forkopimda dan tokoh pemerintahan, perbankan, akademisi, dan komunitas UMKM dalam pembukaan kegiatan yang diinisiasi oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Papua Barat.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Wakil Gubernur Papua Barat Daya, Ahmad Nausrau, S.Pdi, MM, yang membawa pesan langsung dari Gubernur Elisa Kambu. Dalam sambutannya, Nausrau menekankan bahwa kegiatan ini bukan sekadar seremoni, melainkan bagian dari gerakan nyata untuk memperkuat ekonomi umat berbasis syariah.
“Torang Muamalah 2025 bukan seremoni belaka, tapi ikhtiar kolektif membangun ekonomi umat yang kuat dan bermartabat. UMKM halal dan pesantren adalah fondasi dari pembangunan ekonomi yang berkeadilan di Papua Barat Daya,” ujar Wakil Gubernur.
Wakil Gubernur juga mengingatkan bahwa ekonomi syariah tidak semata soal profit, namun mencerminkan nilai-nilai spiritual, keberkahan, dan keadilan sosial. Pemerintah provinsi, lanjutnya, berkomitmen membawa program ini sampai ke pelosok kampung dan mendukung pelaku usaha kecil agar bangkit dan berkembang.
Sementara itu, Setian, perwakilan dari Bank Indonesia Papua Barat, menjelaskan filosofi ekonomi syariah sebagai “kereta api yang lengkap namun kekurangan penumpang”.
“Kami sudah siapkan rel, gerbong, dan mesin: regulasi, sistem, infrastruktur. Tapi penumpangnya belum banyak. Kita butuh pelaku lokal—UMKM halal, juru sembelih bersertifikat, pesantren mandiri. Tanpa mereka, kereta ini belum akan bergerak maksimal,” jelasnya.
Bank Indonesia bersama pemerintah daerah berkomitmen untuk mendorong kolaborasi lintas sektor: antara regulator, pelaku UMKM, pesantren, hingga komunitas lokal, agar tercipta ekosistem halal yang produktif dan inklusif.
Kompetisi Kelas Ekonomi Syariah, di mana pemenangnya akan mewakili Papua Barat Daya di tingkat nasional di Pontianak.
Pameran Produk UMKM Syariah, memperkenalkan kekayaan produk halal lokal.
Edukasi dan Literasi Ekonomi Syariah, menyasar masyarakat umum, pelaku usaha, dan pesantren.
Sosialisasi Jaminan Produk Halal, sesuai amanat UU No. 33 Tahun 2014.
Letkol Laut (KH) Bambang Purwanto menegaskan bahwa TNI AL Lantamal XIV mendukung penuh segala upaya yang mendorong kesejahteraan masyarakat pesisir dan pedalaman melalui pendekatan ekonomi berbasis nilai.
“Kami melihat sinergi ini sebagai bagian dari pertahanan non-militer yang memperkuat ketahanan nasional, khususnya melalui pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir berbasis syariah,” ujarnya di sela kegiatan.
Penutupan acara turut menyoroti program koperasi nasional seperti Koperasi Merah Putih, yang mendapat dukungan dana operasional dari pemerintah pusat hingga Rp3 miliar per koperasi—menunjukkan bahwa inklusi ekonomi syariah kini mendapat atensi serius dari pemerintah pusat.
Dengan semangat Torang Bisa, Torang Bangkit, Papua Barat Daya melalui Torang Muamalah 2025 melangkah mantap menjadi episentrum ekonomi syariah baru di timur Indonesia. Lantamal XIV, Bank Indonesia, dan Pemerintah Daerah mengajak seluruh elemen bangsa untuk naik bersama dalam ‘gerbong syariah’ menuju kemakmuran yang adil, spiritual, dan berkelanjutan.
(Timo)