GOME, 8 Juli 2025 Barometer99.com – Di tengah kabut pegunungan dan dinginnya udara Distrik Gome, Kabupaten Puncak, harapan kembali dibangun dari tanah dan kayu—bukan sekadar bangunan, tapi simbol kehangatan, kebersamaan, dan identitas budaya. Satgas Yonif 700/Wira Yudha Cakti melalui Pos Kodim Persiapan melaksanakan Bhakti TNI yang menyentuh hati, dengan membantu proses pembangunan Honai milik warga atas nama Bapak Leksi Tabuni, di Kampung Wako, Senin pagi (7/6).
Dipimpin oleh Serka Juli, para prajurit terjun langsung ke lokasi, mengangkat batang kayu, menyusun struktur, dan turut serta menyempurnakan rumah adat khas Papua tersebut. Di balik peluh dan lumpur yang menempel, terpancar semangat pengabdian dan cinta tanah air.
> “Honai bukan hanya rumah. Ini simbol kehidupan, identitas orang Papua. Ketika kami membangunnya bersama rakyat, artinya kami sedang merajut kembali nilai-nilai budaya dan persatuan,” ujar Letda Inf Herman. K, Danpos Koper, dengan mata penuh keyakinan.
Kegiatan ini menjadi momen yang bukan hanya memperlihatkan kemanunggalan TNI dan rakyat, tapi juga membuktikan bahwa pengabdian tak melulu berbicara soal senjata—melainkan hati dan kerja nyata di tengah masyarakat.
Bapak Leksi Tabuni, penerima bantuan, tak bisa menyembunyikan senyumnya yang hangat dan penuh rasa syukur.
> “Saya tidak menyangka bapak-bapak TNI mau bantu saya buat Honai. Ini bukan cuma rumah, ini warisan untuk anak cucu. Terima kasih banyak, Tuhan memberkati,” ungkapnya haru.
Dengan latar alam Papua yang megah, dan gotong royong yang membumi, kegiatan Bhakti TNI ini tak ubahnya potret harmoni—saat prajurit dan rakyat menyatu dalam satu semangat: membangun negeri dari akar budaya.
Autentikasi : Pen Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 700 Wira Yudha Cakti
(Ril/Red)