Papua  

Di Bawah Atap Retak, TNI Hadir Bawa Harapan: Karya Bhakti untuk Mama Sakola

Sinak Papua Tengah, Barometer99.com – Di tengah kabut pegunungan yang menyelimuti Kampung Pintu Jawa, sebuah rumah tua berdinding kayu dan beratap seng karatan berdiri dengan langit-langit yang nyaris runtuh. Rumah itu milik Mama Sakola, seorang janda tua yang tinggal sendiri, menggantungkan hidup pada kasih alam dan tetesan hujan yang kini malah merembes masuk dari atap yang bocor parah. Sabtu (21/6/2025).

Namun pagi itu, langit tak hanya membawa mendung, tapi juga harapan.

Pos Pintu Jawa Satgas Yonif 700/Wira Yudha Cakti, di bawah komando Letda Inf Risal, tergerak hatinya ketika mendengar keluhan masyarakat tentang kondisi rumah Mama Sakola yang rusak berat akibat hantaman angin kencang beberapa hari lalu. Tanpa menunggu lama, personel TNI pun turun langsung untuk melaksanakan karya bakti perbaikan atap rumah tersebut.

BACA JUGA :  Pemantauan Wilayah Danramil 1802-03/Salawati Bentuk Hubungan Sinergi Dan Komunikasi Yang Solid

Dengan peralatan sederhana, di tengah terpaan angin pegunungan dan jalanan tanah yang terjal, prajurit TNI memanjat, membenahi, dan menyusun kembali seng-seng tua yang nyaris roboh. Bahkan beberapa personel dengan gagah berani berdiri di atap reyot, mempertaruhkan keseimbangan demi satu tujuan mulia: agar Mama Sakola bisa tidur malam tanpa takut kehujanan lagi.

BACA JUGA :  Sinergitas Lanal Morotai dan BPS Memperindah Kampung Bahari Nusantara

“Terima kasih, anak-anak TNI sudah datang bantu. Mama Sakola sudah tua, tidak bisa naik atap. Tapi sekarang rumahnya sudah kuat kembali,” ucap Bapak Diku, seorang tokoh masyarakat setempat, dengan mata berkaca-kaca.

Bagi warga, kehadiran Satgas 700/WYC bukan hanya penjaga keamanan, tapi juga pelindung kemanusiaan. Mereka tidak hanya membawa senjata, tetapi juga membawa kasih, gotong royong, dan kepedulian—nilai-nilai yang sering kali terlupa di tengah hiruk-pikuk dunia.

Letda Inf Risal menjelaskan bahwa kegiatan seperti ini adalah bagian dari misi mulia TNI dalam membangun kedekatan dengan masyarakat. “Kami ingin jadi bagian dari mereka, bukan hanya pasukan yang datang dan pergi. Kami hadir untuk membantu, semampu dan setulus mungkin,” ucapnya.

BACA JUGA :  Fokus Baca Tulis Untuk Mengatasi Buta Aksara

Dalam foto-foto dokumentasi yang terekam, tampak para prajurit dengan penuh semangat mengangkat kayu, memaku lembaran seng, bahkan memanjat atap rumah tanpa ragu—sebuah gambaran nyata bahwa kepedulian adalah senjata paling kuat dari seorang prajurit.

Autentikasi : Pen Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 700 Wira Yudha Cakti

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *