Berita  

Mahasiswa STIE Bima Ditemukan Tewas di Kamar Kos

Kota Bima-NTB, Barometer99.com- Warga Lingkungan Mande III, Kelurahan Mande, Kecamatan Mpunda, Kota Bima, digegerkan oleh penemuan jasad seorang mahasiswa yang tewas mengenaskan di dalam kamar kos, Selasa sore (17/6/2025) sekitar pukul 16.00 Wita.

Korban diketahui berinisial SN (24 tahun), mahasiswa asal Desa Donggobolo, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima. Ia ditemukan tak bernyawa di kamar nomor 5 sebuah rumah kos RT 10/RW 03 dengan sejumlah luka parah, termasuk luka serius di leher dan dahi.

Wakil Kepala Polres Bima Kota, Kompol Herman membenarkan insiden tersebut. Berdasarkan hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), polisi mengamankan sejumlah barang bukti berupa sebilah parang, patahan gagang parang, dan selembar sprei berlumuran darah.

BACA JUGA :  Tingkatkan Imun Tubuh, Puspenerbal Ciptakan Budaya Olahraga Bersama

“Kami menemukan korban dalam kondisi tidak bernyawa dengan luka berat. Dugaan sementara, korban dianiaya menggunakan parang saat pesta miras di kamar kos,” ujar Kompol Herman.

Kompol Herman mengungkapkan, dari keterangan saksi yang berada di kamar kos nomor 3, korban bersama lima temannya datang dari luar sekitar pukul 14.00 Wita. Mereka masuk ke kamar dan terlihat mengkonsumsi minuman keras. Sekitar dua jam kemudian, saksi melihat kelima teman korban berhamburan keluar dari kamar.

BACA JUGA :  Team Mangewang Terus Bergerak, 17 Motor Diamankan

“Salah satu dari mereka terlihat membawa parang. Saksi yang curiga kemudian mengecek ke kamar korban dan menemukan SN sudah bersimbah darah. Ia lalu berteriak meminta bantuan warga,” tambah Herman.

Korban segera dibawa ke RSUD Bima untuk proses visum. Hingga kini, pihak kepolisian telah mengantongi identitas pelaku dan terus melakukan pengejaran.

BACA JUGA :  Presiden Tinjau Posko Bencana Gempa Bumi BIN di Desa Cijedil

“Terduga pelaku sedang dalam proses pencarian. Kami sudah mengetahui identitasnya,” lanjut Kompol Herman.

Kasus ini kini dalam penanganan serius Satreskrim Polres Bima Kota. Polisi juga masih mendalami motif di balik penganiayaan sadis tersebut. (*).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *