Papua, TNI  

Nada Persaudaraan dari Wuloni: Ketika TNI Membagikan Gitar dan Cinta di Tengah Kabut Ilaga

ILAGA, PUNCAK, Barometer99.com Di tengah sunyi pegunungan Papua, tempat kabut turun tiap pagi dan malam tiba tanpa hiruk pikuk kota, hadir alunan harmoni yang tidak berasal dari senjata, melainkan dari senar gitar yang diberikan dengan kasih. Satgas Yonif 700/Wira Yudha Cakti melalui Pos Wuloni menorehkan jejak kemanusiaan lewat kegiatan pembinaan teritorial yang sederhana, namun sarat makna.

Dipimpin langsung oleh Danpos Wuloni, Lettu Inf I Made Mertiana, para prajurit melaksanakan komunikasi sosial (Komsos) yang hangat bersama para pengurus gereja dan masyarakat Kampung Wuloni, Distrik Ilaga Utara. Dalam kesempatan tersebut, Satgas turut menyerahkan satu unit gitar untuk gereja setempat—sebuah simbol pengikat kebersamaan dan alat pemersatu umat dalam pujian dan doa.

Tidak hanya itu, anak-anak pun menjadi bagian dari kebahagiaan hari itu. Dengan senyum tulus, para prajurit membagikan biskuit dan permen kepada mereka. Tangan-tangan kecil menyambut pemberian itu, namun yang benar-benar mereka rasakan adalah perhatian dan kehangatan—sesuatu yang jauh lebih besar dari camilan manis.

“Kami ingin kehadiran kami di sini tak hanya dirasakan secara fisik, tapi juga secara batin. Gitar yang kami berikan bukan sekadar alat musik, tetapi jembatan rasa yang mengalun di antara kami dan masyarakat,” ungkap Lettu Inf I Made Mertiana, Danpos Wuloni.

Ia menambahkan, “Anak-anak Papua punya senyum paling tulus yang pernah kami lihat. Lewat permen dan biskuit, kami ingin memberi mereka kebahagiaan kecil yang bisa jadi kenangan besar. Misi kami bukan hanya menjaga keamanan, tapi juga menanam kasih.”

Kegiatan ini membuktikan bahwa pembinaan teritorial bukan sekadar tugas, tapi panggilan jiwa. Pos Wuloni menjadi titik pertemuan antara tugas negara dan suara hati. Di sana, prajurit tak hanya mengamankan wilayah, tapi juga menyentuh nurani masyarakat dengan nada-nada kebaikan.

Dan kini, di Kampung Wuloni, sebuah gitar mulai bersuara—mengalun di sela doa-doa gereja dan tawa anak-anak. Itu bukan hanya suara musik, tapi nyanyian cinta dari mereka yang datang dengan loreng, membawa pesan: bahwa damai, sejatinya, dimulai dari hal-hal yang paling sederhana.

Autentikasi : Pen Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 700 Wira Yudha Cakti

(Ril/Red)

Exit mobile version