Berita  

Ibu Selvi Gibran Ajak Masyarakat NTB Cegah Pernikahan Usia Dini lewat Edukasi dan Kolaborasi

Mataram-NTB, Barometer99.com-Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto terus menunjukkan komitmen terhadap perlindungan anak dan perempuan. Sebagai upaya mendukung agenda nasional tersebut, Ibu Selvi Gibran Rakabuming, selaku Pembina Solidaritas Perempuan untuk Indonesia Kabinet Merah Putih (Seruni KMP), melakukan kunjungan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi NTB, Rabu (11/06/2025), di Jl. Prabu Rangkasari, Dasan Cermen, Kota Mataram.

Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Ibu Selvi di Pulau Lombok, dengan fokus utama pada kampanye pencegahan pernikahan usia dini, isu strategis yang masih menjadi tantangan besar di berbagai daerah, termasuk NTB.

Dalam kunjungan tersebut, Ibu Selvi didampingi oleh anggota Seruni, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) NTB Sinta Agathia Iqbal, dan Kepala Kejaksaan Tinggi NTB Enen Saribanon. RSUD Provinsi NTB dipilih karena posisinya sebagai rumah sakit rujukan utama yang melayani masyarakat dari berbagai wilayah, termasuk daerah terpencil.

Ia menekankan pentingnya pendekatan edukatif dan kolaboratif dalam upaya pencegahan, termasuk melibatkan keluarga, sekolah, komunitas lokal, hingga tenaga medis dan aparat hukum. Ibu Selvi juga menyerukan agar fasilitas layanan kesehatan, termasuk RSUD, berperan aktif dalam memberikan edukasi terkait kesehatan reproduksi kepada remaja secara tepat dan menyeluruh.

Tak hanya menyampaikan pesan secara formal, Ibu Selvi juga terlibat langsung dalam interaksi hangat bersama para peserta. Dengan gaya komunikasinya yang lugas namun bersahabat, ia mengajak perwakilan pelajar berdiskusi mengenai dampak pernikahan anak. Suasana pun semakin hidup saat Ibu Selvi menyelipkan candaan seputar dunia remaja, seperti pacaran, yang sontak disambut gelak tawa dan antusiasme para siswa. Meski penuh keakraban, ia tak lupa menekankan pesan penting agar para remaja tetap fokus menuntut ilmu dan mengejar cita-cita demi masa depan yang lebih baik.

“Tadi sudah banyak sekali disampaikan dari kesehatan fisik, mental, dan juga dari sisi hukumnya seperti apa. Jadi, memang kalau bisa dikatakan, tidak ada dampak positifnya untuk pernikahan anak usia dini. Jadi, mari kita sama-sama untuk jangan lagi ada pernikahan anak usia dini,” tegasnya.

Lebih jauh, Ibu Selvi menekankan pentingnya generasi muda tumbuh sebagai pribadi yang sehat, cerdas, dan berdaya demi tercapainya visi besar bangsa.

“Kita sama-sama ingin generasi muda Indonesia ini bertumbuh menjadi generasi yang sehat, generasi yang berpendidikan, dan untuk mencapai Indonesia Emas 2045. Jadi, kita harus semuanya bekerja sama, termasuk dari adik-adik ini,” ajaknya.

Kegiatan sosialisasi ini diikuti oleh sekitar 100 pelajar dari empat SMP di Kota Mataram. Selain para siswa, hadir pula kader posyandu, komunitas perlindungan anak, serta tenaga kesehatan dari berbagai wilayah di Nusa Tenggara Barat (NTB). Sosialisasi ini menghadirkan dua narasumber dari kalangan dokter RSUD Provinsi NTB dan seorang jaksa dari Kejati NTB, yang secara komprehensif memaparkan dampak pernikahan dini dari berbagai aspek, mulai dari kesehatan reproduksi dan mental, pertumbuhan anak hasil pernikahan usia dini, hingga aspek hukumnya.

Dalam kesempatan tersebut, Ibu Selvi mendorong para peserta untuk tidak hanya menjadi pendengar, tetapi juga penyebar informasi. Ia mengajak mereka turut menyuarakan pentingnya mencegah pernikahan anak di lingkungan sekitar, termasuk melalui media sosial.

“Nanti bisa dari sini, seperti yang dikatakan dokter tadi, bisa menyebarluaskan ke teman-temannya [pengetahuan tentang dampak pernikahan anak],” pintanya.

Tak hanya itu, Ibu Selvi juga menyampaikan harapannya agar para pelajar yang hadir mampu menjadi agen perubahan di masyarakat.

“Dari situ adik-adik bisa memanfaatkan, mensosialisasikan apa yang tadi sudah kalian dapat, sehingga dampak positifnya bisa dirasakan tidak hanya oleh adik-adik yang ada di sini, tapi juga teman-teman kalian yang saat ini tidak bisa hadir. Itu sama saja kalian sudah berkontribusi untuk mencegah tidak adanya pernikahan anak usia dini,” terangnya.

Lebih lanjut, ia berharap gerakan edukasi ini tidak berhenti hanya di NTB, melainkan menjangkau wilayah-wilayah lain di Indonesia.

“Semoga membawa manfaat untuk kita semuanya tidak hanya di lingkungan di Lombok saja, tapi juga di daerah-daerah lain yang ada di Indonesia. Pasti kita nanti akan banyak melakukan hal yang sama untuk mencegah pernikahan anak usia dini,” ungkapnya.

Sementara itu, Direktur RSUD Provinsi NTB, dr. Lalu Herman Mahaputra, turut mengapresiasi perhatian yang diberikan dalam kampanye ini. Ia meyakini bahwa kehadiran Ibu Selvi dapat memberikan dampak positif terhadap upaya eliminasi pernikahan usia dini di NTB.

“Kami sangat bangga, tentunya juga dengan kedatangannya Ibu Wapres di sini akan memberikan dukungan penuh terkait dengan sosialisasi pencegahan usia dini ini. Semoga dengan kedatangan Ibu dan rombongan, pernikahan dini yang ada di NTB ini bisa dieliminasi,” ujarnya. (*).

Exit mobile version