Jakarta, Barometer99.com – Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Republik Indonesia, Dr. Sulistyo, S.Si., S.T., M.Si., menyampaikan penetapan kebijakan pembentukan Tim Tanggap Insiden Siber (TTIS) pada setiap instansi merupakan langkah strategis untuk memperkuat keamanan siber nasional.
“Dengan adanya TTIS di setiap lembaga negara, respon terhadap insiden siber dapat dilakukan lebih cepat, efektif, dan terkoordinasi, sehingga potensi kerugian dapat diminimalkan,” kata Sulistyo pada pembukaan ACADefence Challenge 2025 dan Workshop Incident Response di Jakarta, pada Rabu (28/5/2025).
Kegiatan ACADefence Challenge 2025 dan Workshop Incident Response merupakan bagian dari rangkaian acara ACAD CSIRT Summit 2025 yang akan diselenggarakan pada Juli 2025 mendatang.
Sementara itu, telah resminya ACAD CSIRT berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI tahun 2024, memiliki konsekuensi logis untuk makin berperan aktif dan ikut serta menjadi PERISAI keamanan siber di Indonesia, khususnya Sektor Pendidikan.
Untuk itu Sulistyo berharap kegiatan ini dapat berkontribusi dalam meningkatkan kapasitas dan kapabilitas sumber daya manusia keamanan siber, serta menjaring potensi talenta terbaik anak bangsa Indonesia.
“Bersama kita rangkul dan bina potensi sumber daya manusia yang dapat diidentifikasi tersebut untuk membangun ekosistem keamanan siber menuju Indonesia Emas,” pungkas Sulistyo.
(Ril/Red)