Kandang Terbakar di Dau Malang, 26 Kambing dan 15 Ayam Terpanggang

Malang, Barometer99.com – Sebuah kandang hewan di Desa Petungsewu, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, dilalap si jago merah pada Minggu (27/4/2025) malam. Insiden tersebut menyebabkan puluhan hewan ternak tewas dan kerugian material ditaksir mencapai Rp50 juta.

Kasihumas Polres Malang, AKP Bambang Subinajar, mengatakan bahwa kebakaran pertama kali diketahui warga sekitar pukul 19.00 WIB. Api dengan cepat membesar dan menghanguskan kandang berikut hewan ternak di dalamnya.

“Kandang milik korban atas nama Wijiari mengalami kebakaran. Sebanyak 26 ekor kambing dan 15 ekor ayam tidak bisa diselamatkan,” kata AKP Bambang saat dikonfirmasi, Senin (28/4/2025).

BACA JUGA :  Polres Malang Intensifkan Pencarian Korban Tenggelam, Dua Sudah Dievakuasi

Bambang menjelaskan, berdasarkan keterangan para saksi, kebakaran diduga dipicu aktivitas memasak air menggunakan kayu bakar di area kandang. Saksi atas nama Suparti diketahui tengah merebus air sebelum meninggalkan lokasi ke rumah tetangga.

“Diduga api dari kayu bakar yang digunakan untuk memasak air belum sepenuhnya padam, lalu menjalar ke material kandang yang mudah terbakar,” ujarnya.

BACA JUGA :  Jumat Curhat Kapolsek Kalipare: Membangun Komunikasi dan Aspirasi dengan Warga Desa Arjowilangun

Saksi lain, Kasmuri, yang pertama kali melihat kobaran api, segera mengerahkan warga untuk membantu memadamkan api menggunakan alat seadanya. Api baru berhasil dikendalikan sekitar pukul 20.00 WIB.

“Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Namun kerugian material cukup besar, diperkirakan mencapai Rp50 juta,” lanjut Bambang.

Pihak Polsek Dau yang menerima laporan kejadian segera mendatangi lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk memastikan penyebab kebakaran.

BACA JUGA :  Polisi Tindak Tegas Pengendara Truk Overload yang Viral di Malang

Saat ini, kepolisian masih terus mengumpulkan keterangan saksi dan mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran, terutama dalam penggunaan api di area rawan.

“Kami mengimbau masyarakat agar selalu berhati-hati saat menggunakan api, terutama di area kandang atau tempat yang banyak material mudah terbakar,” tutup Bambang.

Ratri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *