Barometer99.com – Wasington DC, Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) pada triwulan I-2025 tetap terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian dan pasar keuangan global. Ketidakpastian ini dipicu oleh kebijakan tarif perdagangan Amerika Serikat (AS) dan eskalasi perang dagang.
Saya bersama Gubernur @bank_indonesia Perry Warjiyo, Ketua DK @ojkindonesia Mahendra Siregar. dan Ketua DK @lps_idic Purbaya Yudhi Sadewa selaku Komite SSK, berkomitmen untuk terus meningkatkan kewaspadaan serta memperkuat koordinasi dan kebijakan lembaga-lembaga anggota KSSK. Hal ini dilakukan dalam upaya memitigasi potensi dampak rambatan faktor-faktor risiko global dan memperkuat perekonomian serta sektor keuangan dalam negeri.
Indonesia akan tetap waspada menghadapi dinamika global ini. Kami telah menjajaki negosiasi dengan AS terkait kebijakan tarif resiprokal, yang meliputi:
1. Penyesuaian tarif bea masuk untuk produk selektif dari AS;
2. Meningkatkan impor dari AS, termasuk produk migas, mesin-mesin, peralatan teknologi, dan produk pertanian yang tidak diproduksi di Indonesia;
3. Melakukan reformasi fiskal. penyesuaian non-tariff measures (TKDN, kuota impor, deregulasi Pertimbangan Teknis di beberapa K/L), serta melakukan kebijakan penanggulangan terhadap banjir barang impor (trade remedies) secara responsif dan cepat.
Kinerja APBN Indonesia masih terjaga baik pada triwulan I-2025, dengan defisit anggaran yang terkendali, konsumsi rumah tangga yang stabil, serta aktivitas konstruksi dan investasi yang meningkat. Aktivitas manufaktur juga menunjukkan ekspansi. Ini menjadi modal bagi kita untuk tetap optimis bahwa momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia masih akan terjaga di tengah ketidakpastian global.
Dari Konferensi Pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan
Washington D.C., 25 April 2025
Redaksi