Tim Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Polri menggelar penelitian Keamanan Gudang Senjata di Polda Sumatera Selatan

Palembang, Barometer99.com Tim Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Polri menggelar penelitian di Polda Sumatera Selatan terkait evaluasi kualitas gudang penyimpanan senjata api dan amunisi.

Penelitian ini dipimpin oleh Kombes Pol Harvin Ruslin bersama tim peneliti lainnya, serta didampingi narasumber dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN),Shafira Rahmadilla Hape,ST,M,E.Eng.

Dalam pemaparannya Beberapa waktu yang lalu Tim yang dikoordinir Kapuslitbang Polri Brigjen Pol FX, Surya Kumara,SH,MH saat diterima audensi nya bersama Wakapolda Sumsel Brigjen Pol M, Zulkarnain,SIK,MsI menjelaskan bahwa Polri, sebagai institusi yang bertanggung jawab atas keamanan dalam negeri, perlu memastikan sistem penyimpanan senjata api yang aman dan terkendali.

BACA JUGA :  Sempat Hilang, Polsek Rhee Pertemukan Seorang Warga Kepada Keluargannya

Ia menyinggung berbagai kasus yang perlu evaluasi, termasuk pencurian senjata api oleh oknum polisi di Polda Bangka Belitung dan insiden ledakan gudang peluru TNI di Ciangsana.

Menurutnya, gudang penyimpanan tidak hanya memerlukan pengamanan fisik yang ketat, tetapi juga teknologi modern seperti pengawasan CCTV, sensor keamanan, serta sistem pelacakan digital.

Selain itu, pelatihan bagi personel dalam pengelolaan gudang dan audit berkala juga menjadi faktor krusial dalam meningkatkan keamanan.

BACA JUGA :  Kapolresta Mataram Hadiri Peresmian Pusat Perbelanjaan Ace Hardware Kekalik

“Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi celah dalam sistem penyimpanan senjata dan amunisi serta memberikan rekomendasi untuk meningkatkan aspek keamanan, keselamatan, kesehatan, kemudahan, dan kenyamanan,” ujarnya

Puslitbang Polri menggelar penelitian serupa di 11 Polda dan beberapa Polres, termasuk Polda Sumsel dan enam Polres (Polrestabes Palembang, OKI, Muba, Banyuasin, ogan Ilir dan Polres Prabumulih di wilayahnya.

BACA JUGA :  12 Unit Bus Transmusi Mangkrak Terbakar di Terminal Alang-alang Lebar Palembang, Direktur SP2J : Kerugian Masih Kita Hitung

Penelitian ini berlangsung pada 10-13 Maret 2025 dengan metode kuantitatif dan kualitatif melalui pengisian kuesioner online, wawancara, serta observasi langsung terhadap gudang penyimpanan senjata dan amunisi.

“Kami berharap penelitian ini dapat menjadi panduan bagi kepolisian dalam memperkuat sistem logistik, khususnya penyimpanan senjata api dan amunisi, agar semakin profesional, transparan, dan aman,” tutupnya.

(Ril/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *