Barometer99, Mataram-NTB- Ratusan perusahaan sub-kon di PT Amman Mineral dianggap selama ini tidak memberikan kontribusi yang maksimal kepada masyarakat lingkar tambang, khususnya di Kecamatan Maluk dan Sekongkang Kabupaten Sumbawa Barat. Warga pun mendesak agar ratusan perusahaan sub-kon tersebut keluar untuk berkantor dan mempunyai perwakilan di luar Town site.
Permintaan warga tersebut diperkuat oleh surat permakluman yang ditandatangani oleh Camat Maluk, Mulyadi SP, pertanggal 4 Februari 2025 kemarin, agar ratusan sub-kon tersebut membuat kantor perwakilan di luar site.
“Kami sudah bersurat ke pihak perusahaan agar perusahaan sub-kon bisa berkantor di luar sehingga masyarakat dan pemerintah desa dan kecamatan mudah melakukan koordinasi dan komunikasi, selama ini kami pihak Camat saja sulit akses ke dalam sana (side Amman),” ujar Mulyadi saat diwawancarai, Rabu (5/2/2025).
Camat mengatakan, bahwa keberadaan Amman Mineral bersama sekitar 243 perusahaan sub-kon termasuk vendor di Amman selama ini tidak berkontribusi kepada masyarakat, apalagi pada saat bencana banjir dan angin pitung beliung yang menimpa warga beberapa waktu yang lalu.
Bantuan korban banjir seperti kasur dan lainnya sudah kami minta tapi belum ada respon dari perusahaan, begitu juga beberapa jembatan yang rusak dampak dari material smelter yang dibawa air bah juga baru satu jembatan saja yang mulai diperbaiki,” ujar Camat.
Selain itu, bukti dari ketidak pedulian pihak perusahaan pada kehidupan masyarakat Maluk, yakni drainase di sepanjang jalan utama Maluk yang sangat dangkal mengakibatkan luapan air pada saat hujan, hingga sekarang permintaan untuk ditangani belum juga direspon oleh pihak perusahaan.
“Sepanjang jalan Maluk itu sedimentasi di drainasenya sudah tebal jadi salurannya sangat dangkal tersisa sekitar 20-30 cm, padahal dulu dibangun Newmont dengan kedalaman 1,5 meter. Kita sudah bersurat tetapi sampai saat ini belum juga ada respon,” Ujar Mulyadi.
Secara umum, Mulyadi mengatakan bahwa pihak perusahaan AMMAN Mineral sama sekali belum berkontribusi secara maksimal kepada masyarakat lingkar tambang. Sehingga pada hari ini pihaknya akan memanggil semua Kades dan BPD untuk berkumpul membahas masalah tersebut.
“Hari ini kami panggil Kades dan BPD untuk membahas dan menyikapi progres yang sudah dijanjikan pihak perusahaan,” katanya.
Mulyadi menambahkan, jika 243 perusahaan berkantor di luar Site Batu Hijau, maka akan membuka sekitar 300 lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat, walaupun tidak membutuhkan skill dan kualifikasi yang terlalu berat untuk ditempatkan di kantor perwakilan tersebut.
Bahkan warga mengeluh dan merasakan perbedaan yang sangat jauh antara PT Amman Mineral dengan PT Newmont yang sebelumnya, dimana saat ini semua permintaan masyarakat lingkar tambang harus melalui proses yang bertele-tele bahkan tidak terealisasi.
Camat Melanjutkan, jika pihak sub-kon tidak merespon surat permintaan tersebut, maka pihaknya akan melakukan tindakan persuasif seperti hearing dan berusaha agar permintaan tersebut diikuti perusahaan, sehingga ada perhatian untuk masyarakat.
“Kita akan lakukan koordinasi dan komunikasi agar permintaan ini diindahkan, sehingga kita di sini bisa saling menghargai,” Tandas Camat.
Salah satu warga Maluk, Abubakar yang diwawancarai media ini, Rabu, mengatakan bahwa memang selama ini masyarakat lingkar tambang khususnya di Maluk sama sekali tidak merasakan adanya tambang emas di Maluk. Baik itu dari peningkatan ekonomi, pemberdayaan sosial maupun dampak positif lainnya.
“Kami selalu berharap pihak perusahan memberikan masyarakat peluang untuk meningkatkan ekonomi. Jangan hanya barang-barang kebutuhan didatangkan dari luar saja. Kita dapat apa?,” katanya.
Ia mengatakan, harus nya perusahaan bisa mencari cara agar masyarakat maluk juga merasakan dampak positif dari keberadaan salah satu tambang emas terbesar tersebut.
Pihak perusahaan yang dihubungi media ini melalui whatsapp, hingga saat ini belum memberikan tanggapan. (Red).