Berita  

Banjir Bandang Di Wera, Anggota DPRD NTB Maman: Kerusakan Hutan Perlu Dievaluasi Pasca Banjir

Barometer99, Mataram-NTB- Anggota DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dari Fraksi PAN, Muhammad Aminurlah, menyampaikan belasungkawa atas musibah banjir bandang yang melanda Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, pada Minggu, 2 Februari 2025. Banjir tersebut menghanyutkan sejumlah rumah dan menyebabkan 7 warga Desa Nanga Wera Kecamatan Wera Kabupaten Bima dilaporkan hilang. Hingga kini, proses pencarian masih berlangsung.

“Kami menyampaikan duka cita yang mendalam atas musibah yang menimpa masyarakat di Kecamatan Wera,” ujar Muhammad Aminurlah biasa disapa Maman saat ditemui di Kantor DPRD NTB, Senin, 3 Februari 2025 seusai rapat Paripuna.

Curah hujan tinggi dalam beberapa pekan terakhir mengakibatkan luapan sungai hingga merendam permukiman warga. Dampaknya, sejumlah infrastruktur vital terganggu, termasuk pemadaman listrik akibat meledaknya satu gardu di sekitar jembatan Desa Nanga Wera. Untuk mengantisipasi banjir susulan, sebagian warga telah mengungsi ke lokasi yang lebih aman.

“Insya Allah, dalam waktu dekat kami akan turun langsung ke Wera untuk melihat kebutuhan mendesak masyarakat yang bisa segera dibantu,” tambahnya.

Maman juga mengingatkan masyarakat agar tetap waspada dan menjaga keselamatan diri. Selain itu, Ia menyoroti dampak program swasembada jagung yang menyebabkan deforestasi di Bima.

“Kerusakan hutan ini harus dievaluasi. Fungsi hutan harus dikembalikan seperti semula,” tegasnya.

Menurutnya, upaya reboisasi sangat penting untuk mengembalikan keseimbangan lingkungan. “Kita harus menjaga hutan dan melakukan penghijauan kembali. Tidak bisa dibiarkan rusak terus-menerus,” imbuhnya.

Berdasarkan Laporan Kalak BPBD Provinsi NTB, bahwa Kecamatan Wera dan Kecamatan Ambalawi terdapat 3 Desa yang terdampak, berdasarkan kondisi Terakhir, Korban terdampak 9 orang, dan 7 orang masih dalam pencarian, sementara itu kerusakan 12 Rumah, rusak berat 7 rumah dan rusak ringan 5 rumah.

Sementara itu kerusakan terjadi pada fasilitas dan gedung sekolah, Jembatan dan beberapa fasilitas umum lainnya.

“BPBD sudah berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Bima, dan sudah dilakukan assement, dan upaya yang akan dilakukan adalah pembersihan, penyediaan kosumsi, tenda darurat, serta kebutuhan mendesak, makanan siap saji, beras, mesin pembersih rumah dan air bersih” ujar Ahmadi, Kepala BPBD Provinsi NTB. (Red).

Exit mobile version