Berita  

Masyarakat Bima Lakukan Aksi Unjuk Rasa Di Polres Bima, Sadam: Gegara Narkoba Budaya Sopan Santun Anak Muda Hilang

Barometer99, Bima-NTB- Masyarakat kabupaten bima melakukan aksi demonstrasi di depan kantor Polres Bima, Selasa, 14 Januari 2025. Aksi demonstrasi masyarakat yang mengatasnamakan Brigadir Rakyat Bima Anti Narkoba mendesak pihak kepolisian untuk memberantas kasus narkoba dan menangkap para bandar narkoba.

Dalam aksi demonstrasi tersebut, masa aksi juga ikut mengawal Badai NTB yang diperiksa oleh pihak penyidik Sat Reskrim Polres bima. Sembari menunggu Badai NTB keluar dari pemeriksaan pihak penyidik. Masa aksi melakukan orasi bergantian di depan Polres Bima.

Aktivis senior HMI Sadam dalam orasinya mengatakan, perederan kasus narkoba di daerah kita ini sangat memprihatinkan. Masa depan generasi kita menjadi buram akibat penyalahgunaan narkoba.

Kendati demikian, Sadam mengajak masyarakat bima untuk mendukung perjuangan Badai NTB dalam membongkar jaringan narkoba di daerah kita.

“Perjuangan Badai NTB dalam membongkar jaringan narkoba di daerah kita patut kita berikan dukungan dan do’a,” tutur Sadam senior HMI alumni kampus STKIP Bima dalam orasinya didepan Polres kabupaten Bima, Selasa, 14/1/2025.

Dulu, anak-anak muda memiliki adab sopan dan santun. Magrib mereka sudah pergi mengaji, tapi sekarang adab tersebut sudah hilang.

“Daerah bima yang dikenal dengan daerah yang memiliki adab tapi sekarang banyak anak-anak muda melawan orang tua dan bahkan mereka melawan gurunya di lingkungan sekolah,” ujarnya dengan nada sedihnya.

Tidak hanya itu, kasus pencurian yang terjadi ditengah kehidupan masyarakat, terduga pelaku adalah anak muda. Mirisnya, hasil pencurian tersebut bukan untuk kebutuhan hidup melainkan untuk membeli narkoba.

“Hati siapa yang tidak tersentuh jika masa depan generasi sebagai penerus bangsa sudah rusak masa depannya,” bebernya.

Menurutnya, narkoba akan membunuh masa depan anak-anak kita. Bima adalah daerah yang cukup beradab tapi sekarang banyak anak yang melawan orang tuanya sendiri.

Kami ingatkan kepada pihak kepolisian, kami bukan musuhmu tapi kami adalah generasi yang peduli terhadap masa depan generasi kami.

“Narkoba merupakan penyakit sosial yang merusak saraf otak genarasi. Riak-riak kaum ibu yang menangis pada aksi demo hari ini karena anak mereka menjadi korban penyalahgunaan narkoba,” imbuhnya.

Jika kita biarkan kasus narkoba ini merajalela, jangan harap masa depan anak bangsa akan lebih baik. Dikatakan Sadam, aksi hari ini adalah aksi solidaritas kemanusiaan yang peduli terhadap keberlangsungan hidup anak-anak kita dan kami mendesak pihak kepolisian agar serius menangkap para bandar narkoba.

“Kita kembalikan adat bima yang dulu, daerah bima yang memiliki adat yang santun. Anak-anak muda magrib mengaji,” pungkasnya. (Red).

Exit mobile version