Berita  

Bocah 7 Tahun Ditemukan Tewas Setelah Tiga Hari Hanyut Disaluran Irigasi 

Barometer99, Lombok Timur-NTB- Setelah pencarian intensif selama empat hari, akhirnya korban yang hanyut di saluran irigasi pada Senin, 16 Desember 2024, ditemukan pada Kamis, 19 Desember 2024, sekitar pukul 17.00 WITA.

Jenazah ditemukan di saluran air Dusun Batu Ngapah, Desa Montong Belae, Kecamatan Keruak, Kabupaten Lombok Timur.

Korban yang bernama Arsila Ausi Zahra (7), ditemukan dalam kondisi membengkak oleh warga sekitar. Pencarian yang dilakukan tim gabungan dari BASARNAS, SAR Sat Brimob, Polsek Keruak, Koramil 04 Keruak, serta sukarelawan dan warga setempat dimulai sejak pagi hari.

BACA JUGA :  Untuk Menunjang Tugas Pokoknya, Babinsa Komsos Dengan Warga

Meskipun pencarian sempat dilakukan di beberapa titik, seperti Muara Pantai Telaga Bagek dan saluran air Dusun Batu Ngapah, hasilnya nihil.

Kasi Humas Polres Lombok Timur Iptu Nikolas Oesman menjelaskan, meskipun pencarian di sejumlah lokasi tidak membuahkan hasil, pada sore hari ditemukan petunjuk baru.

“Pada pukul 17.00 WITA, warga setempat, AQ. Pendi als. L. Merpati, melihat lutut korban. Dia segera menghubungi temannya untuk memastikan,” ujar IPTU Nikolas.

BACA JUGA :  Presiden Jokowi dan PM Trudeau Bahas Kerja Sama Ekonomi hingga Kondisi Myanmar

Pendi bersama dua temannya, Samsul dan Muhsan, langsung melaporkan temuan tersebut kepada tim Basarnas yang tengah melakukan pencarian di titik lain.

Setelah memastikan identitas korban, tim Basarnas langsung mengevakuasi jenazah dan membawanya ke RS Patuh Karya di Keruak untuk identifikasi lebih lanjut. Tim Inafis Polres Lombok Timur tiba di rumah sakit sekitar pukul 18.30 WITA untuk melanjutkan proses identifikasi.

BACA JUGA :  Sinergikan Pilar Industri Pertahanan, Wantannas Kunjungi BUMS

Korban, yang merupakan pelajar kelas 1 SD asal Dusun Semogen, Desa Danerase, diketahui hanyut saat bermain di sekitar saluran irigasi. Pencarian yang dilakukan oleh tim menghadapi medan yang cukup berat, dengan saluran yang penuh sampah dan air yang deras.

“Kondisinya sangat sulit, namun tim terus berusaha maksimal,” kata Nikolas menutup.(Red/Arul)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *