Barometer99, Bima-NTB- Kepala desa Laju Kecamatan Langgudu Kabupaten Bima membantah bahwa dirinya mengusir warganya karena beda pilihan politik pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) tahun 2024.
“Yang punya rumah pada tahun 2020 pernah menempati tanah orang, karena yang punya tanah ingin membuat kandang sapi,” tutur Ismail kepala desa Laju Kecamatan Langgudu pada saat dikonfirmasi oleh media melalui telepon whatsapp, Minggu, 24/11/2024.
Karena pada waktu itu saya baru menjabat sebagai kepala desa dan beliau juga bersahabat dengan orang tua kandung saya (sudah almahrum, red) dan saya jadikan beliau sebagai orang tua angkat.
Saya panggil, saya ajak untuk tinggal di tanah saya sendiri. “Itu tanah saya sendiri dan mereka sudah menempati selama 4 tahun,” kata kades Laju.
Pada 4 hari yang lalu beliau datang baik-baik dan minta pamit dengan baik-baik karena sudah dapat lahan sendiri.
“Saya tidak pernah mengusirnya, beliau datang sendiri di rumah dan memberi tahu bahwa sudah punya tanah sendiri. Saya tidak pernah mengusinya apa lagi sudah saya anggap orang tua sendiri,” pungkasnya.
Pada berita Sebelumnya, oknum Kepala Desa Laju, Kecamatan Langgudu, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) tega mengusir salah satu warga yang tinggal diatas tanah miliknya karena beda pilihan politik pada pemilihan kepala daerah 2024.
Hal itu memicu reaksi pemuda dan mahasiswa Laju atas tindakan Kades (Ismail) karena mengorbankan rakyat karena beda pilihan politik.
“Ini lebih kejam dari politik uang (money politic), warga nya dikorbankan atas kepentingan politik pribadi dan kelompok tertentu,” kata Julhan salah satu pemuda Laju, Minggu, 25/11/2024.
Menurut Julhan, tindakan yang dilakukan oleh Kades tidak mencerminkan pemimpin yang baik untuk berlaku adil dan profesional terhadap warga masyarakat saat pemilihan kepala daerah 2024 berlangsung.
Kades yang seharusnya bersikap netral, malah menjatuhkan pilihannya terhadap calon bupati dan wakil bupati bima Paslon Nomor Urut 2 Yandi Rostiati.
“Harus netral, kades sebagai pembina politik bagi warga nya malah menjadi Timses Pemenangan Yandi Rostiati di Pilkada Ini,” ungkap Julhan.
Selain itu, Julhan juga telah melaporkan kejadian ini kepada Pengawas Pemilihan Kecamatan (Panwascam) Langgudu untuk ditindak lanjuti kades yang tak netral pada Pilkada Serentak 2024.
Sebelumnya, Kepala Desa Laju (Kades) Ismail, pindahkan rumah salah satu warga yang tinggal diatas miliknya karena beda pilihan politik di Pilkada Bima 2024.
Kades memindahkan rumah warga yang tinggal diatas tanah nya itu, karena dirinya menginginkan warga nya memilih calon bupati dan wakil bupati bima berdasarkan pilihannya.
Diketahui, Kades Laju Ismail menjatuhkan pilihan politiknya terhadap calon bupati dan wakil bupati bima pada Paslon Nomor Urut 2 Muhammad Putera Ferryandi dan Hj. Rostiati (Yandi Rostiati).
Hal itu diketahui setelah video pemindahan rumah salah satu warga di desa Laju, Kecamatan Langgudu, Kabupaten Bima viral di Facebook pagi tadi menjelang siang Minggu, 24 November 2024.
Didalam video yang beredar, rumah panggung milik warga tampaknya sudah dibongkar dan akan dipindahkan ke lokasi lain.
Alasannya, karena beda pilihan pada pemilihan kepala daerah di Pilkada Bima 2024.
“Beda pilihan politik, yang punya tanah ini kepala desa laju,” urai di video yang beredar.
Didalam video tersebut tak diuraikan kronologi terkait kejadian awal, hanya saja, dijelaskan bahwa pemindahan rumah tersebut berdasarkan beda pilihan politik.(Red).