Barometer99, Mataram-NTB- Warga Kabupaten Bima dihebohkan dengan adanya penemuan jasad seorang pria di halaman Puskesmas Woha Kabupaten Bima yang diduga berasal dari Lombok, Sabtu (31/8/2024).
Penemuan jasad pria tersebut langsung viral di media sosial Facebook. Banyak komentar yang menyudutkan pihak Puskesmas karena diduga lalai dan tidak melayani pria tersebut dengan baik sehingga mengakibatkan meninggal dunia di halaman Puskesmas tersebut.
Salah satu warga Kabupaten Bima yang diwawancarai dan tidak berkenan dipublish namanya, mengatakan sebelumnya pihak Puskesmas Woha diduga tidak melakukan pelayanan kepada almarhum dikarenakan tidak ada biaya.
“Melihat komentar dalam media sosial bahwa almarhum dikeluarkan oleh pihak puskesmas karena tidak ada keluarga dan tidak ada biaya,” ujarnya.
Dalam postingan tersebut, netizen ramai berkomentar terkait dengan kinerja pelayanan puskesmas woha tersebut.
Netizen di Facebook pun geram melihat sejumlah postingan yang viral di Facebook. Ada yang berkomentar bahwa pihak puskesmas Woha telah menelantarkan manusia oleh karena tidak punya keluarga.
“Itu bukan sebagai alasan untuk memberikan pelayanan terhadap masyarakat,” ujar salah satu netizen dalam postingan foto viral terkait penemuan jasad almarhum tersebut.
Sebelumnya diketahui almarhum dilarikan oleh anak-anak dari sumba ke puskesmas Woha, karena keseharian almarhum merupakan seorang pangamen. Diketahui, baru dua hari dilarikan ke puskesmas namun tidak mendapatkan pelayanan berupa pemberian obat dan juga pemeriksaan secara insentif, malah almarhum dikeluarkan dari ruang inap ke halaman sampai meninggal dunia sekitar pukul 22.20 WIB.
Pada saat meninggal, almarhum menggunakan baju warna merah dengan posisi tubuh korban terlentang begitu saja diatas tikar milik puskesmas, di samping nya terdapat satu buah gitar yang diduga digunakan untuk mengamen.
Salah satu akun facebook @nurraiha juga mengupload status dan foto almarhum tersebut dengan narasi yang menganggap kepala puskesmas memberikan klarifikasi yang tidak sesuai dengan kenyataan.
“Kalau dilakukan pembiaran, akan ada lagi nyawa² yang kehilangan perihal tidak punya uang dan keluarga!!!!,” Akun tersebut.
“Silahkan susun baik² naskah nya sebelum melakukan klarifikasi lebih terperinci biar tidak dipermalukan lebih parah lagi oleh masyarakat² yang lagi emosi brutal karena melihat salah satu saudara sesama mahluk diginikan, bina**ng aja kita mempunyai hati nurani untuk menolong apalagi manusia!,” tulis akun tersebut dalam postingannya.
Kepala Puskesmas Woha saat dihubungi melalui media sosial pribadinya belum menjawab. (Red).