BAROMETER99, Malang- 18 Juni 2024 Tawuran antar remaja di Indonesia merupakan masalah serius yang mempengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat. Fenomena ini tidak hanya menimbulkan kekhawatiran terkait keamanan, tetapi juga mencerminkan isu-isu sosial yang perlu dipahami dan diatasi. Berikut adalah analisis dari perspektif sosiologi dan beberapa solusi edukasi untuk mengatasi maraknya tawuran remaja.
Interaksionisme Simbolik:
Tawuran remaja seringkali bukan hanya tentang fisik, tetapi juga tentang pengakuan, status sosial, dan simbol-simbol kekuatan.
Identitas kelompok memainkan peran penting. Remaja mencari identitas dalam kelompok sebaya, dan tawuran bisa menjadi cara untuk memperkuat identitas mereka.
Media sosial juga memengaruhi tawuran, karena interaksi melalui platform ini dapat memperkuat identitas kelompok dan memicu respons dari kelompok lain.
Simbol-simbol kekuasaan, seperti senjata atau atribut kelompok, sering digunakan dalam tawuran.
Fungsionalisme Struktural:
Tawuran remaja bisa dilihat sebagai disfungsi dalam sistem sosial yang lebih besar.
Ketidakseimbangan struktur sosial, termasuk pengangguran dan alienasi, berkontribusi pada maraknya tawuran.
Perspektif Konflik:
Tawuran adalah manifestasi ketidaksetaraan dan persaingan untuk sumber daya.
Perbedaan agama, suku, dan pandangan politik juga mempengaruhi tawuran.
Penulis : Syafudin Universitas Muhammadiyah Malang