Barometer99- Mataram – NTB. Aliansi mahasiswa yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Sadar Hukum (FKM-SH) Melakukan aksi demonstrasi di Polda NTB.
Aksi unjuk rasa tersebut dilakukan karena adanya dugaan penyelewengan input data fiktif yang diduga dilakukan oleh CV Lawa Mori yang berada di kecamatan Madapangga Kabupaten Bima, Jum’at, 6/1/23.
Ketua Forum Mahasiswa Sadar Hukum (FKM-SH) Sahrul dalam orasinya meminta kepada Polda NTB yakin Ditreskrimsus agar segera memanggil dan periksa Distributor CV Lawa Mori karena diduga kuat terjadi konspirasi dengan penyelewengan kaitan kelangkaan pupuk.
Dalam aksi tersebut sempat terjadi adu mulut antara mahasiswa dan polisi di gerbang pintu keluar Mapolda NTB, Mahasiswa meminta pihak Ditreskrimsus Polda NTB menemui massa aksi.
Mahasiswa menilai Polda NTB Mandek dalam menangani kasus dugaan Penyelewengan pupuk subisidi diduga dilakukan oleh CV Lawa Mori.
“Kita mendesak pihak Polda NTB dan Ditreskrimsus Polda NTB agar menindaklanjuti laporan dugaan penyelewengan pupuk bersubsidi yang marak terjadi Kabupaten Bima,” Kata Sahrul.
Dengan adanya dugaan penyelewengan tersebut, Sahrul mengatakan, masyarakat ikut tertindas dengan adanya dugaan penyelewengan dilakukan oleh CV Lawa Mori.
Selain dugaan Konspirasi mahasiswa menilai CV lawa Mori diduga melakukan konspirasi atas dugaan penyelewengan pupuk hal tersebut dengan adanya aksi mahasiswa beberapa hari lalu di kecamatan Mapadapangga.
Mewakili Ditreskrimsus Polda NTB Kasubdit 1 Gede Harimbawa mengatakan terkait laporan tersebut kita sudah berkoordinasi atas laporan penyelewengan pupuk bersubsidi perkembangan tersebut kita juga sudah berkoordinasi dengan polres Kabupaten Bima untuk perkembangan klarifikasi kebenarannya.
“Item- item klarifikasi tersebut termasuk dari distributor CV Lawa Mori kita akan mengantensi dengan melakukan pengawasan,” Kata Kasubdit 1.
Dalam pengawasan ini di katakan gede Harimbawa akan melibatkan polres Bima untuk melakukan pengembangan penyelidikan terhadap permasalahan pupuk. Apa bila hasil penyelidikan oleh polres Bima itu sudah ada titik terang perkembangannya nanti akan di sampaikan semuanya.
“Ini baru ada laporan tentang permasalahan pupuk, bahwa itu fiktif dan harga mahal. Itu perlu di cek oleh polres disana karena lotus nya disana dulu dengan data-data, ” katanya.
Gede Harimbawa juga mengatakan adapun data-data yang di berikan dan saksi-saksi nanti akan di sampaikan perkembangannya. Apakah itu valid atau hanya sekedar data itu perlu di cek kebenarannya, kalau memang benar akan dilakukan klarifikasi.
Sementara kata Harimbawa terkait permintaan pemanggilan terhadap CV Lewa Mori sudah dilakukan melihat dari aitem terhadap saksi yang telah di ajukan, bukti yang di ajukan, termaksud CV Lewa Mori
“pemanggilan sudah dilakukan, itu perlu karena untuk kebenarannya dari luar data perlu di cek secara detail surat-suratnya. Kalau benar ada pemalsuan – pemalsuan atau fiktif dan lain sebagainya itu di simpulkan melalui gelar perkara di polres,” tutupnya.
#Syf/Agus.